Oleh: Gunawan
Waktu itu, aku
memberanikan diri untuk menanyakan kabarnya, setelah kurang lebih dua puluh
satu tahun tak lagi bersua dan menyapa dengannya. Perpisahan kala itu membuatku
merasa kehilangan akan teman-teman terbaikku, termasuk si Dia. Keputusan kala
itu merupakan keinginanku sendiri. Teman-temanku tak tahu akan hal itu. Mulai
dari situlah, kami kehilangan kontak.
Sekian lama tak bersua,
aku pun mencoba mencari tahu kabar masing-masing dari mereka, tak terkecuali si
Dia. Hingga akhirnya, aku pun berhasil melacaknya. Namun, seolah orang asing,
si Dia sama sekali tak mengenalku. Padahal, dulu kami sering bermain
bersama-sama. Dalam hatiku berkata, mungkin Dia pura-pura tak mengenalku
lantaran dulu aku pernah menjailinya, hingga membuatnya menangis. Tetapi,
setelah kupastikan, memang dirinya sama sekali tak mengenalku. Aku pun jadi
malu dan tak enak untuk melanjutkan menanyakan tentang ini dan itu padanya.
Atau mungkinkah aku salah sambung dan salah orang? Ah, tidak mungkin. Bagaimana
mungkin aku salah orang. Aku benar-benar mengenalnya, namun entah mengapa si
Dia tidak mengenalku sama sekali.
Aku pun kebingungan.
Aku mencoba menceritakan sesuatu, agar Dia mengingatku. Lama kuceritakan,
akhirnya sedikit demi sedikit, Dia pun mengingatnya walau dalam hatinya mungkin
masih bertanya-tanya. Percakapan pun semakin mencair, walau masih rada-rada
canggung.
Kuceritakan berbagai
kisah kala masih kecil dulu. Dia sangat kaget, sebab begitu detailnya dan apa
yang kuceritakan semuanya benar. Si Dia pun senang sekali mendengar kisah waktu
masih kecil itu. Aku pun ikut senang, ternyata aku tak salah orang. Dan, yang
kumaksud memang dirinya.
Akibat lama tak saling
menyapa, kami pun saling tukar pengalaman dan informasi. Mungkin, karena lama
tak bersua, semua cerita dan kisah yang dibicarakan atau diceritakan
betul-betul sangat berisi, terutama pengalaman dan cerita yang bersumber dari
Dia.
Aku sendiri banyak
sekali mendapatkan inspirasi dan motivasi dari si Dia. Pengalaman hidupnya
betul-betul sangat menyentuh hatiku. Perjalanan hidupnya yang penuh dengan
lika-liku membuatku tersadar akan makna kehidupan. Kisahnya yang begitu
inspiratif yang mengetuk hatiku akan pentingnya berjuang dan berkorban demi
meraih sebuah impian dan cita-cita.
Darinyalah aku belajar
arti sebuah perjuangan. Darinyalah aku belajar untuk saling membantu
antarsesama. Dirinyalah yang mengajarkanku tentang bagaimana cara membahagiakan
orang lain. Dirinyalah yang mengajarkanku arti penting sebuah keluarga. Dialah
yang mengingatkanku agar tak lupa dengan Sang Pencipta. Dialah yang
mengingatkanku agar selalu bermawas dan menghiasi diri dengan berbagai
aktivitas dan hal positif.
Ya, darinyalah aku
belajar untuk saling memahami dan menghargai setiap perbedaan yang ada, saling
mengingatkan di kala orang lain lupa akan tujuan hidup ini. Itulah si Dia,
orang yang begitu hebat dan sangat inspiratif. Sungguh tak sedikit motivasi dan
inspirasi yang kuperoleh darinya. Dia adalah salah satu inspirator sekaligus
guru dalam hidupku.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert