Oleh: Gunawan
Hadirnya berbagai
teknologi sekarang ini, seperti internet dan smartphone, seharusnya mampu memberikan dan menjadikan seseorang
menangkap berbagai informasi secara cepat dan tuntas, salah satunya.
Seharusnya, memang seperti itu. Ya, hadirnya internet dan smartphone seperti yang dimaksud sejatinya dapat membantu seseorang
yang tidak tahu kabar berita menjadi tahu, yang kurang jelas menjadi jelas,
mendekatkan yang jauh, dan sebagainya.
Namun, tidak sedikit
juga orang yang di mana era kini yang mestinya semakin mudah untuk mengakses
berbagai informasi dengan sendiri tanpa harus bertanya ke sana kemari. Justru,
banyak orang yang dibutakan. Teknologi memang tidak bisa disalahkan,
penggunanya yang bersalah. Sebab, setiap capaian atau temuan manusia, bila
dimanfaatkan pasti mempunyai konsekuensi. Konsekuensinya, bisa berupa hal yang
positif maupun negatif, tergantung penggunanya.
Beberapa hari lalu,
lagi dan lagi, saya mendapatkan kasus yang serupa seperti pada tulisan saya
sebelumnya. Ada beberapa warganet yang menanyakan segala macam kepada warganet
lainnya terkait dengan postingan salah seorang teman facebook saya. Padahal,
jikalau mereka membaca postingan tersebut, maka pertanyaan yang dimaksud tidak
perlu dilontarkan. Sebab, mulai dari kronologis kejadian, nama, dan sebagainya,
semuanya sudah jelas dan tertera dalam tulisan di media online yang diposting tersebut. Bahkan, ada juga yang berkomentar
tidak sesuai alias tidak nyambung dengan permasalahan yang terjadi.
Inilah kondisi real
yang terjadi di lapangan. Memang betul, bahwa masih banyak di antara masyarakat
kita yang tidak mau membiasakan diri untuk membaca terlebih dahulu sebelum
memberikan komentar, bertanya, dan/atau memberikan solusi terhadap berbagai
berita khususnya yang beredar di media daring.
Bagaimana mungkin kita
mengetahui nilai kebenaran suatu informasi atau berita yang beredar, kalau saja
kita malas dan tidak mau membaca beritanya? Bagaimana mungkin kita bisa
memberikan komentar serta solusi ini dan itu, manakala kita tidak tahu
kronologis dari peristiwa yang terjadi oleh karena efek tidak mau atau tidak
pernah membaca informasi yang beredar? Bagaimana mungkin kita mau mengkaji dan
menelaah kesahihan sebuah informasi tanpa kita tahu secara jelas
permasalahannya?
Minimal, secara garis
besar, informasi yang beredar lewat dunia maya akan kita ketahui nilai
kebenarannya, bilamana kita mau membacanya secara tuntas. Sebab, sekali lagi,
kalau kita sudah tidak mau membacanya, maka efeknya kita tak akan tahu secara
pasti beritanya. Jadi, baca, pahami dan telaahlah terlebih dahulu berbagai
informasi atau berita yang beredar sebelum berkomentar dan memberikan solusi.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert