Oleh: Gunawan
Suatu kesyukuran dan
kenikmatan tersendiri karena aku dulu masih bisa menikmati suasana kebersamaan
di dalam Masjid Pancasila. Ya, masjid itulah yang menyatukanku dengan
teman-teman yang lainnya. Tak hanya sesama anak perantau, namun juga dengan
beberapa anak dari guru-guru dan warga yang tinggal di sekitar situ.
Aku dan teman-temanku
sering memanfaatkan masjid tersebut untuk belajar, berdiskusi kecil-kecilan,
dan mendaras al-Quran. Juga, sebagai tempat untuk istirahat dan melepaskan
penat. Suasana masjidnya memang begitu adem. Tak hanya di dalam, namun juga di
luar. Sebab, di sekeliling masjid terdapat beberapa pohon yang begitu rindang.
Sehingga, apabila musim kemarau tiba, khususnya di siang hari, aku sering
berteduh di area masjid dan menikmati angin sepoi-sepoi.
Yang membuatku masih
sangat rindu dengan masjid tersebut hingga kini adalah, di mana aku dan
teman-temanku ketika waktu salat tiba, biasanya kami kadang berebutan untuk
menjadi tukang azan. Di situ juga aku banyak sekali belajar menjadi muazin.
Barangkali sampai sekarang, aku tak akan pernah berani untuk azan di
masjid-masjid tertentu tanpa belajar dan pengalaman yang kudapat di masjid
Pancasila dulu.
Ada satu momen juga
yang tak pernah kulupakan, yaitu di saat bulan puasa tiba. Biasanya, aku dan
teman-temankulah yang sering membangunkan masyarakat di lingkungan sekitar
untuk sahur, lewat pengeras suara di masjid. Sebab, kami bermalam di masjid.
Tentu, aku dan teman-temankulah yang membantu membangunkan orang-orang agar bersiap
untuk sahur. Begitu juga ketika buka puasa tiba, kami biasanya berlomba-lomba merebut
mikrofon untuk mengumumkan kepada warga sekitar bahwa waktunya telah tiba.
Kemudian langsung dilanjutkan dengan azan maghrib.
Bagiku pribadi, momen
tersebut di atas tentu sebagai ajang sekaligus media untuk belajar dan belajar.
Berharap suatu saat nanti, tak lagi takut untuk berbicara lewat pengeras suara
dan di depan umum. Alhasil, sekarang aku pun betul-betul menikmatinya, dan tak
sia-sia apa yang kupelajari dan kulakukan dulu.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert