Oleh: Gunawan
Sejak Desember 2016,
aku telah berkomitmen pada diriku, bahwa aku harus mampu menulis rutin tiap
harinya, walau sedikit dan persoalan yang sangat sederhana. Hal demikian aku
ikrarkan bukan tanpa alasan. Sebab, aku ingin berbagi lewat tulisan, salah
satunya. Juga, merupakan caraku demi mewujudkan impian agar bisa menelurkan
buku karya solo, minimal dua judul buku dalam setahun.
Dengan demikian, tak
ada cara lain yang harus kulakukan, melainkan dengan terus menulis dan menulis.
Sebab, jikalau aku berhenti menulis maka tidak mungkin aku bisa berbagi via
tulisan. Juga, impianku untuk menghasilkan minimal dua buku karya mandiri dalam
setahun mustahil akan terwujud.
Merawat sebuah komitmen,
termasuk dalam hal menulis, tentu tidaklah sama dengan membangun komitmen itu
sendiri. Membangun, aku mengibaratkannya seperti membuat konsep dasar.
Sederhananya, masih sebatas harapan dan perencanaan. Sementara, merawat itu
sendiri, merupakan langkah konkret untuk merealisasikannya, sudah masuk tahap
eksekusi (tindakan nyata), dan juga dimaknai sebagai menjaga agar terus
terlaksana.
Merawat komitmen agar
bisa menulis rutin tiap harinya, khususnya bagiku sebagai penulis pemula yang
masih awam dan minim sekali akan pengetahuan, bukanlah suatu perkara yang
mudah. Apalagi pada awalnya, dahulu. Sebab, aku harus mampu menghasilkan
tulisan tiap harinya. Namun, seiring berjalannya waktu, hal demikian tidaklah
terlalu sulit. Bahkan, sangat menyenangkan dan nikmat rasanya. Kuncinya, bagiku
pribadi, adalah semuanya harus bermula dari niat, yaitu kita harus berniat
untuk beribadah kepada-Nya. Sehingga, komitmen kita untuk berbagi dan menulis
rutin tiap hari akan mudah direalisasikan atau diwujudkan. Insya Allah.
Tentu, yang tidak boleh
diabaikan dalam hal merawat komitmen menulis apalagi sampai rutin setiap hari,
adalah harus sering membaca, baik yang tersurat maupun yang tersirat.
Keseringan membaca (teks maupun nonteks) itulah yang dapat menghasilkan beragam
tulisan, yang pada akhirnya akan mampu menjaga kekonsistenan kita dalam menulis
“tanpa jeda.”
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert