Oleh: Gunawan
Aku tak tahu, apakah
perasaan seperti ini dirasakan juga oleh orang lain, khususnya rekan-rekan
penulis. Ya, aku merasakan ketenangan di jiwa, dan kebahagiaan di hati setiap
kali kuposting tulisan-tulisan singkatku di berbagai media sosial. Aku sangat
lega. Agak susah memang dibahasakan secara sempurna dengan kata-kata. Tapi,
yang pasti aku merasakan banyak energi positif yang timbul. Barangkali, ini
yang dikatakan dengan nikmatnya berbagi lewat tulisan.
Berangkat dari situlah,
salah satunya, yang membuatku tak ingin berhenti untuk menulis rutin tiap
harinya, walau tak banyak. Aku takut berbagai perasaan itu hilang secara
tiba-tiba dalam diriku. Aku takut tak bisa lagi menikmatinya, bila aku berhenti
menulis.
Aku tak terlalu
memikirkan apakah tulisanku dibaca oleh orang lain atau tidak, yang jelas aku
tetap mencoba dan berusaha untuk men-share-nya
tiap hari. Alhamdulillah, bila berbagai tulisan yang ku-share dibaca oleh orang lain. Apalagi sampai bisa memberikan
inspirasi kepada yang membacanya, syukurlah.
Kini kebahagiaan dan
kenikmatan semakin terasa. Jujur, aku terharu sekaligus merasa bangga, bahwa di
salah satu organisasi yang kuikuti sekaligus yang kudirikan dulu bersama
teman-teman dengan susah payah, kini para anggotanya sudah mulai ada keseriusan
untuk berbagi lewat kata-kata. Tak sia-sia aku memposting tulisan-tulisanku di
medsos organisasi tersebut. Bahkan, sekarang karya perdana mereka sudah masuk
di dapur penerbit. Insyaallah, sebentar lagi akan selesai diproses. Artinya,
tak lama lagi para pencinta buku bisa menyantap dan menikmatinya.
Yuk, bagi yang belum
bergerak untuk menulis, mari kita sama-sama belajar dan berbagi lewat karya
tulis. Insyaallah, nikmat dan berkah akan kita peroleh. Bagi siapa pun yang
sudah terbiasa menulis, yuk sebarkan tulisan Anda agar secepatnya bisa
dinikmati oleh orang lain. Tak perlu menunggu banyak dan dijadikan buku
terlebih dahulu, cukup kita mempostingnya sedikit demi sedikit (tulisan jadi).
Jika kita menunggu sampai bisa menjadi sebuah buku, maka akan lama baru bisa
dinikmati oleh orang lain.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert