Oleh: Gunawan
Selama ini yang saya
ketahui bahwa anggota Dewan itu tugasnya hanya membuat undang-undang (legislasi),
controling (pengawasan), dan budgeting (penganggaran). Dan juga
hobinya berdebat serta tidur ketika sidang. Barangkali, ini bukan lagi menjadi
rahasia. Orang lain juga pasti tahu. Namun, ternyata itu tidak sepenuhnya
benar. Anggapan saya agak keliru. Sebab, tidak semua anggota Dewan seperti itu.
Ada satu anggota Dewan
yang saya kenal, dan beliau berbeda dari yang lainnya. Ya, beliau adalah bukan
sembarang anggota Dewan. Inilah anggota Dewan yang sesungguhnya. Beliau
merupakan anggota Dewan yang langka, menurut saya. Kalau boleh saya menamakan
beliau ini merupakan Dewan Literasi. Ya, beliau merupakan salah satu anggota
Dewan yang hobi membaca dan menulis. Sekarang beliau sudah menjadi salah satu
keluarga besar Sahabat Pena Nusantara (SPN).
Nama beliau adalah
Atiqoh Hamid. Sang Dewan yang begitu energik. Penuh semangat. Semangatnya untuk
belajar dan berbagi yang luar biasa. Semangatnya untuk mendirikan rumah
literasi di daerahnya. Semangatnya untuk mengoleksi berbagai jenis bahan
bacaan. Salut sama beliau. Di tengah-tengah kesibukan beliau masih saja mau
mengabadikan dirinya lewat tulisan. Beliau begitu tekun untuk menimba ilmu
kepenulisan di SPN bersama dengan yang lainnya.
Jika dulu, saya
mengenal beliau hanya dari buku “Medsosku Sayang Medsosku Malang”, maka
sekarang saya bisa langsung menyapa beliau lewat acara Kopdar IV SPN di ITS
Surabaya, Minggu, 21 Mei 2017. Bersyukur dan beruntung saya bisa mengenal
anggota DPRD kabupaten Banyuwangi yang satu ini. Saya banyak belajar dari
beliau. Terutama semangatnya untuk terus belajar, menimba ilmu dan saling
berbagi terhadap sesama.
Sekali lagi, di tengah
kesibukan beliau yang begitu padat, ternyata tidak menyurutkan beliau untuk
terus berkarya tulis. Luar biasa. Bayangkan saja, sehari setelah Kopdar IV SPN,
beliau langsung menuju kota Yogyakarta untuk tugas yang lainnya. Belum lagi
tugas beliau sebagai Ketua PAC Fatayat NU kecamatan Kalibaru, Bayuwangi.
Andai saja seluruh
anggota Dewan, baik DPRD, DPD, maupun DPR RI sama seperti beliau, maka saya
yakin Indonesia akan menjadi negara yang begitu istimewa. Indonesia tentu akan
menjadi negara yang cerdas dan begitu bermartabat. Siapa juga yang tidak bangga dan senang bila
semua anggota Dewan itu suka membaca dan terus menghasilkan karya tulis. Saya
yakin, kita semua pasti senang. Semoga anggota Dewan yang lain bisa meniru
anggota Dewan yang satu ini (baca: Atiqoh Hamid). Sehingga, beliau-beliau yang
sedang asyik duduk di kursi rakyat itu betul-betul bisa membangun bangsa ini
tidak hanya lewat undang-undang atau peraturan daerah yang dibuatnya. Namun,
lebih dari itu, yaitu bisa juga lewat literasi.
Anggota Dewan yang
terhormat, yuk menulis! Tirulah anggota Dewan seperti yang saya sebutkan di
atas. Berbagilah lewat karya tulis. Cobalah membangun bangsa ini melalui karya
tulis, tanpa mengesampingkan tugas utama Anda yang tiga itu. Insya Allah,
semuanya akan cepat tercapai bila Anda gemar berliterasi.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert