Oleh: Gunawan
Judul tulisan di atas,
saya kutip dari buku terbarunya Much. Khoiri atau biasa disapa dengan Mr. Emcho
oleh keluarga besar Sahabat Pena Nusantara (SPN). Buku terbaru beliau tersebut berjudul
“Write or Die.” Memang, buku beliau
tersebut belum pernah saya baca sedikit pun. Alasannya sederhana, karena saya
belum memilikinya. Saya hanya melihat judul tulisan di cover depannya saja. Itu pun, saya hanya melihatnya, ketika beliau
men-share cover buku barunya tersebut
di grup WA Sahabat Pena Nusantara.
Namun, walau belum
pernah saya membaca isi bukunya, menurut saya, sudah pasti isinya sangat
menarik. Saya mengatakan demikian, sebab dari judulnya saja sudah sangat
menarik. Judul tersebut, menurut saya, boleh dibilang, suatu bentuk “provokasi”
kepada siapa pun yang membacanya agar mau menulis, terlebih menulis buku,
minimal satu buku sebelum mati. Provokasi yang saya maksud di sini adalah pada
hal yang positif. Yaitu, kiranya manusia Indonesia, khususnya, mau menulis dan menelurkan
karya tulis yang bernama buku.
Saya pun yang membaca
judul tersebut, sepintas terkejut dan kaget. Wah, judul buku ini seolah-olah
melarang kita sebagai pembacanya “untuk jangan mati” sebelum melahirkan karya
tulis yang berupa buku. Barangkali, bahasa ekstremnya “haram mati” bila belum menelurkan
atau menulis buku.
Ya, saya sependapat
dengan beliau. Kita “tidak boleh mati” sebelum menulis buku. Menulis buku itu
gampang sekali bagi orang yang betul-betul mau mewujudkannya. Siapa pun berhak
menulis dan menelurkan karya tulis (buku). Tidak ada yang melarangnya. Mulai
dari anak-anak sampai usia senja, semua berhak untuk menulis dan melahirkan
karya tulis.
Oleh karena itu,
sejatinya kita bisa memanfaatkan waktu hidup di dunia ini untuk berkarya.
Sesibuk apa pun kita, mari kita luangkan sedikit waktu untuk mengabadikan
momen-momen dan cerita kehidupan kita dalam balutan tulisan. Sehingga,
anak-cucu kita bisa mengenal kita minimal lewat karya tulis. Sekali lagi,
jangan sampai Anda mati sebelum menulis buku. Insya Allah, berkah dan
bermanfaat.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert