Oleh: Gunawan
Baik buruknya amalan
seseorang tergantung daripada niatnya. Tentu ditambah dengan prosesnya juga.
Jika niatnya untuk kebaikan, maka kebaikan pula yang ia dapatkan, insya Allah.
Sebaliknya, jika niatnya tidak baik, maka tidak baik pula yang ia dapatkan. Hal
demikian juga telah dijelaskan dalam ajaran agama kita, bahwa segala macam amal
itu tergantung pada niat.
Apa pun pekerjaan kita tentu
dan sudah pasti diawali dengan niat. Niatnya pun tergantung orangnya. Misalnya,
orang tua yang menyekolahkan anaknya di sebuah sekolah “unggulan”, barangkali
agar anaknya di kemudian hari bisa belajar dengan rajin dan menjadi anak yang
pintar. Seorang anak muda yang bekerja di sebuah perusahaan, barangkali untuk
mencari modal sebagai persiapan untuk naik pelaminan. Dan lain-lain.
Demikian juga seorang
penulis. Baik itu penulis yang tugasnya selalu mengisi kolom rubrik di koran,
penulis buku, dan lainnya. Tentu mempunyai niat masing-masing. Niat itulah yang
akan menentukan sebab seseorang melakukan sesuatu.
Alangkah baiknya
seorang penulis memiliki niat baik ketika ia memulai menulis. Ia harus berniat
untuk beribadah kepada-Nya. Sehingga apa pun yang ia tulis tidak akan sia-sia.
Dengan niat yang seperti itu, tentu kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk
tetap berbagi melalui tulisan. Semakin banyak orang yang mengkonsumsi tulisan
kita apalagi sampai bisa dan mampu memotivasi pembacanya untuk berbuat baik,
maka kebaikan pula yang kita peroleh, insya Allah.
Ini juga sebenarnya,
bisa menjadi salah satu amal jariyah, ketika si penulis sudah tidak bisa lagi menghirup
udara di dunia ini. Sekali lagi, tulisan-tulisan yang berlandaskan dengan niat
yang baik dan semata-mata hanya untuk beribadah kepada-Nya, akan membawa
kebaikan pula bagi si penulisnya. Si penulis pun pasti disibukkan, untuk
mencari inspirasi atau ide-ide sebagai bahan tulisan agar bisa menginspirasi,
memotivasi, dan merubah banyak orang. Tulisan-tulisannya pun tentu demi
mencerdaskan orang lain, membuat orang lain semakin dekat dengan-Nya.
Oleh karena itu,
sejatinya seorang penulis, harus berniat bahwa ia menulis hanya untuk berbagi
kebaikan, berbagi manfaat, berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan, dan
tentunya semua itu semata-mata untuk beribadah kepada-Nya. Jadikanlah itu tujuan
utama ketika kita menulis, yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Ayo, menulislah
karena-Nya. Bukan menulis karena yang lain. Semoga berkah.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert