Oleh: Gunawan
Bisa hadir di acara
Kopdar IV SPN yang berlokasi di gedung Rektorat ITS Surabaya lantai satu,
merupakan suatu kehormatan bagi saya. Ada kebahagiaan tersendiri yang saya
rasakan. Setidaknya, saya bisa bersua dengan para anggota dan guru-guru saya di
SPN ini. Ini adalah salah satu impian saya ketika awal diterima menjadi salah
satu bagian dari keluarga besar di SPN ini. Walau memang, belum lama saya
bergabung di SPN ini.
Ya, sejak awal
bergabung sampai hari pelaksanaan Kopdar keempat di ITS Surabaya tersebut,
“umur saya” baru 1 bulan 21 hari. Belum genap dua bulan. Namun, apa yang saya
peroleh dari rumah dan keluarga baru tersebut, sungguh banyak dan luar biasa. Dipenuhi
dengan untaian hikmah dan bertabur mutiara ilmu. Itu tiap hari saya peroleh.
Sungguh, tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. SPN, bagi saya merupakan rumah
yang penuh berkah.
Kembali pada topik di
atas. Setelah tiba di lokasi kegiatan, saya pun menyempatkan diri untuk
membantu Dr. Choirul Mahfud yang sementara tengah menata dan mengatur ruangan
sebagai tempat untuk dilaksanakannya Kopdar. Seperti, menata kursi yang ada di
luar ruangan, mengangkat kue atau snack
untuk para peserta Kopdar. Pun juga, saya meminjami FD kepada beliau untuk
meng-copy file lagu di laptopnya yang
kemudian akan diputar di ruang kegiatan Kopdar yang dimaksud.
Menit berganti menit,
para anggota dari SPN maupun dari luar SPN (non-anggota SPN) datang beriringan,
satu demi satu, untuk menghadiri acara yang dimaksud. Saya masih ingat betul,
setelah saya (orang kedua setelah Dr. Choirul Mahfud), kemudian disusul
kedatangan bu Rita Audriyanti dan bu Abdisita, kemudian bu Atiqoh dan
teman-teman lainnya. Tibalah waktunya, sesuai dengan di agenda kegiatan, acara
pun dimulai. Sebagai pembawa acara (MC) pada kegiatan Kopdar yang dimaksud
adalah mbak Hiday Nur.
Menariknya, acara
Kopdar di ITS kali ini dihadiri langsung oleh bapak Rektorat ITS Surabaya (Prof.
Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES., Ph.D.).
Pun juga beliau bertindak sebagai Welcoming Speech dalam acara yang
dimaksud. Menurut saya, ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi SPN
itu sendiri. Sebab, bisa dihadiri oleh pimpinan ITS. Hingga, akhirnya, bapak
Rektor yang sebelumnya penasaran (menurut pengakuan Dr. Choirul Mahfud sebelum
kopdar, di grup WA) dengan komunitas SPN, bisa langsung mengenalnya lebih
dekat.
Luar biasa, di
tengah-tengah acara, seluruh peserta mendapatkan kado gratis dari SPN, yaitu
tiga eksemplar buku. Masing-masing judulnya adalah “Yang Berkesan dari Kopdar
Sahabat Pena Nusantara di PP Darul Istiqomah Bondowoso”, “Merawat Nusantara,
Menumbuhkan Kembali Spirit Persatuan dalam Kebhinekaan”, dan “Resolusi Menulis,
Menyusun Rencana Mewujudkan Karya.”
Tentu, bagi peserta
Kopdar yang bukan anggota SPN akan senang sekali menerima kado ini. Apalagi ini
merupakan karya nyata dari Sahabat Pena Nusantara. Istimewa, inilah kira-kira
yang bisa saya gambarkan untuk SPN. SPN memang luar biasa, bisa menumbuhkan
semangat berliterasi bagi siapa pun, tidak terkecuali yang non-anggota.
Pemberian kado gratis
berupa buku kepada seluruh peserta yang hadir, lebih khusus lagi kepada yang
non-anggota, menurut saya, bukan tanpa alasan. Ini adalah salah satu cara
memberikan semangat dan motivasi kepada orang lain untuk mau membaca dan
menulis. Dengan tersendirinya, mereka akan belajar dari hal ini. Apalagi yang
memberikan kado tersebut adalah langsung dari komunitas (para penulisnya).
Sudah barang tentu, ini menjadikan mereka (yang menerima) tersebut begitu
istimewa dan diperhatikan. Bayangkan saja, penulisnya yang langsung memberikan
kado tersebut. Apakah tidak akan terbesit di dalam hati dan pikiran orang yang
menerimanya untuk menjadi seperti para penulisnya? Memang ini adalah salah satu
cara yang perlu dilakukan untuk mengajak kepada seluruh insan agar mau menekuni
dunia literasi. Sekali lagi, hanya ada satu kata yang bisa saya gambarkan buat
SPN, yaitu “istimewa.”
Tidak kalah menarik
lagi, bahkan di tengah-tengah acara berlangsung dan sesi istirahat, para
penulis yang telah bergabung di SPN melakukan kegiatan yang unik dan sangat
menarik, menurut saya bagi anggota baru. Ya, beliau-beliau melakukan sebuah
tradisi yang unik, yaitu tukar-menukar buku hasil karya solonya. Ini baru
pertama kali saya lihat. Sungguh, pemandangan dan tradisi yang sangat indah.
Pokoknya, Kopdar IV SPN itu “sesuatu.” Kopdar IV SPN, istimewa.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert