Oleh: Gunawan
Saya merasa bersyukur
karena bisa menghadiri acara Kopdar IV Sahabat Pena Nusantara di ITS Surabaya. Banyak
sekali pelajaran yang saya dapatkan di acara tersebut. Pun juga, saya bisa
langsung menyapa dan berkomunikasi langsung dengan para anggota, yang
sebelumnya hanya menyapa dan berkomunikasi lewat dunia maya (grup WA SPN).
Sebagai anak kampung
yang berada di tanah rantauan, ini tidak akan pernah saya lupakan. Apalagi
kegiatan ini dilakukan hanya sekali dalam enam bulan, begitu yang saya ketahui
dari Ketua SPN (M. Husnaini). Pasti akan memberikan berbagai manfaat dan hikmah
tersendiri, khususnya bagi saya.
Sungguh, di luar
dugaan, saya bisa bertemu dan menyapa dengan orang-orang yang begitu tawaduk
(rendah hati). Beliau-beliau adalah betul-betul tipe orang yang sangat langka.
Langka karena semakin berisi dan berilmu serta berjejer titel, beliau-beliau
semakin bersahaja. Beliau-beliau terus memberikan berbagai pengetahuan,
motivasi dan inspirasi kepada kami yang hadir. Sungguh langka, menurut saya.
Semoga, kita semua bisa meniru karakter beliau-beliau tersebut. Tidak perlu
saya sebutkan namanya satu per satu. Tetapi, itulah memang kenyataan yang saya
lihat dan perhatikan.
Begitu sibuknya
beliau-beliau di tempatnya masing-masing, tetapi tetap saja mau menghadiri
acara yang dimaksud. Bahkan, ada yang datang jauh-jauh dari Malaysia demi
mengikuti acara yang dimaksud. Sebut saja namanya bunda Rita Audriyanti. Beliau
rela mengorbankan tiket jalan-jalannya ke Jeddah, demi menghadiri majelis ilmu
di ITS Surabaya. Sungguh, pelajaran yang begitu berharga dan menginspirasi bagi
saya.
Sekali lagi, sebagai
anak kampung dan berada di tanah rantauan, saya sangat berterima kasih karena
bisa diterima sebagai salah satu keluarga besar di SPN, terlebih bisa
menghadiri acara Kopdar. Sehingga kemudian, saya bisa mendapatkan banyak
pengetahuan dan berbagai cerita yang begitu inspiratif.
Bahkan, ketika acara
berlangsung, saya begitu terharu. Terharu karena kegiatan Kopdar ini
mengingatkan saya berkumpul bersama keluarga besar di kampung. Apalagi ketika
menerima materi dari ketiga narasumber. Begitu menggugah hati saya. Sebab,
materi yang telah disampaikan oleh ketiga narasumber/pemateri tersebut, tidak
hanya berkaitan dengan dunia literasi. Bagi saya, lebih dari itu. Ya, hal ini
mengingatkan saya, bahwa begitu pentingnya saling memotivasi, dan saling
berbagi. Lebih jauh dari itu, satu hal yang saya pelajari dari kegiatan Kopdar
tersebut adalah bahwa kita harus terus belajar dan berkarya demi mendekatkan
diri kepada-Nya.
Mengakhiri tulisan ini,
saya mau bercerita sedikit. Saya berangkat sampai ke Surabaya sendirian
(maksudnya, tanpa anggota SPN yang lain). Alhamdulillah, saya tidak pernah
merasa “ketakutan.” Padahal, pertama kali saya menginjakkan kaki di kota
Pahlawan ini. Jujur, lima kali orang tua saya di kampung menelepon saya di
dalam bus, karena merasa khawatir. Sebab, saya orang baru dan pertama kali
berangkat ke kota tersebut. Namun, karena niat untuk menimba ilmu kepada para
guru di SPN sekaligus bersilaturahmi, saya yakin Tuhan pasti akan menunjukkan
jalan yang lurus. Dan nyatanya, itu yang saya rasakan. Saya tiba di lokasi
kegiatan dengan selamat. Alhamdulillah.
Beda cerita lagi,
ketika pulang dari kegiatan Kopdar tersebut. Saya tidak sendirian. Dari lokasi
kegiatan, saya dan tiga orang lainnya (bu Lina, mas Lukman, maaf satunya lagi
saya lupa namanya) diantar oleh pak Emcho (Much. Khoiri) sampai ke terminal
Bungurasih. Padahal, sebelumnya beliau sangat capek, menurut saya. Sebab,
beliau menjadi salah satu pemateri atau narasumber dalam acara yang dimaksud.
Namun, sekali lagi, beliau menyempatkan diri untuk mengantarkan kami sampai ke
terminal Bungurasih. Terima kasih pak Emcho, karena sudah bersedia mengantarkan
kami sampai ke terminal. Maafkan kami, bila ada salah kata atau tingkah laku
kami yang kurang enak dalam berdisksui kecil-kecilan di dalam mobil bapak.
Setelah tiba di
terminal, kami berempat langsung menuju ke bus dengan tujuan masing-masing. Mas
Lukman dan teman yang satunya ke bus tujuannya masing-masing. Sementara, saya
dan bu Lina naik mobil/bus Patas Eka dan duduk bersebelahan. Di dalam bus
tersebut, saya banyak sekali mendapatkan pengetahuan, motivasi, dan berbagai
cerita inspiratif dari bu Lina.
Jujur, saya tidak
menyangka, ternyata beliau merupakan orang yang super sibuk. Namun, beliau
masih bisa meluangkan waktunya untuk hadir di acara Kopdar SPN, sama seperti
para anggota lainnya. Di samping pekerjaan beliau sebagai ibu rumah tangga, pun
juga beliau mempunyai segudang tugas dari berbagai instansi dan organisasi. Dan
juga, beliau telah membentuk beberapa komunitas di wilayah tempat tinggalnya
untuk saling berbagi, khususnya kepada ibu-ibu. Beliau adalah salah satu orang
yang mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi, menurut saya. Bangga saya bisa
bertemu dan berteman dengan orang yang begitu inspiratif dan energik seperti
beliau. Hematnya, saya mendapatkan banyak inspirasi dan pencerahan dari beliau.
Sungguh, begitu banyak hikmah yang saya peroleh dari acara Kopdar SPN kali ini.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert