Oleh: Gunawan
Salah satu alasan yang
saya temui di lapangan, mengapa banyak orang yang tidak suka dengan aktivitas
tulis-menulis adalah karena mereka menganggap bahwa menulis itu harus
menggunakan bahasa-bahasa (baca: kata-kata) ilmiah. Padahal, kenyataannya tidak
juga demikian. Banyak bahan bacaan atau tulisan yang justru menggunakan
kata-kata yang biasa dipakai dalam komunikasi sehari-hari (kata-kata populer).
Ini juga, barangkali
bisa menjadi masukan buat para penulis, termasuk saya. Oleh karena itu, hal demikian
perlu diperhatikan oleh setiap penulis. Tulisan yang kita hasilkan tidak mesti
menggunakan bahasa ilmiah dan atau kata-kata ilmiah, yang barangkali banyak
orang tidak mengerti akan arti dan maknanya. Alangkah baiknya, setiap penulis
bisa memoles tulisannya, agar bisa dibaca, dipelajari, dan dimengerti oleh
semua “penikmat” tanpa terkecuali, sehingga pesan atau isi tulisannya sampai kepada
para pembaca. Artinya, bahasa dan atau kata yang digunakan dalam menyusun
kalimat-kalimat, alangkah bagusnya adalah bahasa dan atau kata-kata yang biasa
saja (kata-kata populer) yang digunakan oleh masyarakat secara umum.
Jika tidak demikian, maka
bisa jadi isi atau pesan yang terkandung dalam tulisan kita hanya bisa dipahami
oleh orang yang “ilmiah” saja. Padahal, justru banyak pembaca yang bukan
masyarakat “ilmiah.” Sekali lagi, ini juga, barangkali perlu diketahui oleh
seorang penulis.
Maaf, di sini saya tidak
bermaksud untuk menggurui siapa pun. Sebab, saya juga masih kurang sekali pengetahuan
tentang dunia tulis-menulis. Tetapi, paling tidak, saya hanya ingin
menyampaikan salah satu temuan saya di lapangan, yang menyebabkan mengapa banyak
orang yang masih kurang, bahkan alergi dengan aktivitas tulis-menulis.
Tulisan-tulisan yang
banyak mengandung kata-kata ilmiah pun, banyak juga orang yang tidak suka
membacanya. Sebab, mereka tidak bisa memahami arti dan maknanya. Tidak sedikit
juga, di kalangan mahasiswa merasakan hal yang sama seperti yang saya jelaskan
di atas. Contoh saja, kita lihat hasil penelitian ilmiah yang ditulis dalam
bentuk skripsi, tesis, atau disertasi, biasanya banyak kita temukan kata-kata
ilmiah. Akibatnya, hanya pada saat-saat tertentu saja orang mau membaca dan
mempelajarinya. Itu pun hanya orang-orang tertentu saja yang mau membacanya.
Apalagi kalau hanya dipajang dan disimpan rapi di lemari buku di dalam perpustakaan.
Kapan orang akan membacanya?
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert