Oleh: Gunawan
Diri(mu) memang asing
di mata banyak orang. Bahkan, banyak di antara mereka yang membeci(mu). Aku
tidak tahu mengapa hal demikian bisa terjadi. Apakah ini karena diri(mu) memang
terasa asing baginya? Atau ini semua kesalahanku karena tidak memberitahu
mereka sejak dulu? Barangkali, mereka yang lebih memahami akan hal itu.
Namun demikian, walau
banyak orang yang membenci(mu), engkau tidak perlu takut. Engkau tidak perlu
khawatir. Percayalah, masih banyak orang di luar sana yang sangat peduli
terhadap(mu). Engkau juga harus percaya, bahwa aku juga adalah pengagum
rahasia(mu).
Setiap hari aku selalu
mengingat(mu), di saat orang lain mengabaikan dan tidak memperhatikan(mu).
Engkau harus tetap berpikir positif. Barangkali, orang-orang yang membenci(mu)
atau yang tidak memedulikan(mu) dikarenakan mereka belum mengetahui diri(mu)
secara pasti. Akan tetapi, engkau tidak perlu khawatirkan akan hal itu. Izinkan
aku untuk menyadarkan mereka, walau terasa sulit dan butuh waktu yang lama.
Izinkan aku untuk menyadarkan mereka, bahwa begitu pentingnya diri(mu) untuk
dunia ini.
Aku tidak bisa
membayangkan, apa jadinya dunia ini bila tidak ada diri(mu). Mungkin dunia ini
menjadi perkampungan yang “edan” bila diri(mu) tiada. Tanpa diri(mu) orang-orang tidak akan bisa
berbicara ini dan itu. Tanpa diri(mu) orang-orang tidak akan bisa berkeliling
dunia. Tanpa diri(mu), barangkali semua orang tidak tahu mana yang benar dan
mana yang salah. Semuanya, berkat diri(mu). Tapi, sungguh mereka belum
sepenuhnya menyadari akan pentingnya diri(mu).
Satu hal yang ingin aku
sampaikan pada(mu), wahai tulisan. Izinkan aku untuk terus mencintai(mu) sampai
diri ini sudah tidak bisa bernafas lagi. Izinkan aku untuk terus berjuang,
sehingga suatu saat semakin banyak orang yang mencintai dan merindukan(mu).
Wahai tulisan. Aku
selalu mencintai(mu). Rasa cinta itu selalu tumbuh dalam diri ini, sebab setiap
hari aku selalu memikirkan dan memedulikan(mu). Ingatkan aku, bila aku mulai
melalaikan(mu), apalagi sampai melupakan(mu) begitu saja. I love (you).
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert