Oleh: Gunawan
Hidupku ini sudah
dirasuki oleh dirimu. Bayang-bayangmu selalu menghantuiku. Itu selalu terjadi
tiap harinya. Engkau selalu datang dalam kehidupanku. Engkau selalu menemaniku.
Entah itu di kala aku senang, susah, sedih, gembira, maupun galau, engkau tetap
saja setia menemaniku. Sehingga, dirimu sudah cukup membekas di hatiku.
Barangkali, sehari
tanpamu, diri ini terasa hampa. Hampa karena jauh darimu. Aku sangat takut jika
suatu saat engkau betul-betul menjauhiku. Aku bermohon padamu, agar engkau tak
akan pernah jauh dariku. Dampingilah aku dalam suka maupun duka. Jangan biarkan
aku merasakan kesepian tanpa dirimu di sampingku.
Sekarang cintaku
padamu, tiada duanya. Engkau sudah bersatu dengan jiwaku. Semoga ini bisa terus
terjaga hingga ajal menjemputku. Tanpamu, barangkali aku “tidak bisa berbagi.”
Tanpamu, barangkali aku “tidak bisa berdakwah.” Iya, berkat dirimulah, sehingga
aku terus dan tetap bersemangat untuk berbagi dan berdakwah.
Wahai tulisan, teruslah
menemamiku. Aku mohon, jangan sampai engkau menjauh dan lari dariku. Aku
betul-betul mencintaimu. Jangan biarkan diri ini kosong tanpamu tiap harinya.
Temanilah aku di kala suka maupun duka.
Engkau adalah
penyemangat hidupku. Engkaulah yang selalu membuatku terus tersenyum walau
dalam keadaan sedih. Engkaulah yang selalu menghibur dan mengobatiku di kala
hati ini sedang dilanda penyakit. Engkaulah yang mengajarkan aku, agar tetap
rendah hati dan terus bersabar. Engkaulah yang membangunkan aku di kala aku
sedang tertidur pulas. Terima kasih karena engkau telah setia menemaniku.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert