Oleh: Gunawan
Suatu kebahagiaan dan
kehormatan tersendiri karena beberapa hari lalu, saya dipercaya oleh
teman-teman di salah satu organisasi yang saya ikuti untuk menyunting naskah
antologi perdana mereka. Menurut saya, ini adalah momen yang sangat tepat bagi
saya untuk belajar menyunting atau mengedit tulisan orang lain. Ya, inilah
pengalaman pertama saya dalam hal menyunting karya tulis orang lain.
Jujur, saya hanya nekat
dan memberanikan diri. Sebab, sekali lagi, ini adalah pertama kalinya saya
menyunting karya tulis orang lain. Walau demikian, saya harus tetap berusaha
semaksimal mungkin dan utamanya tidak mau mengecewakan mereka yang telah
memercayakan saya.
Setiap naskah yang
masuk lewat email, saya mencoba meliriknya. Dan ternyata betul apa yang
disampaikan oleh Dr. Ngainun Naim ketika acara Kopdar IV SPN di ITS Surabaya,
21 Mei 2017 lalu, bahwa menyunting tulisan orang lain kadang membuat pusing,
apalagi penulisnya bukan satu orang. Saya betul-betul sudah merasakannya. Sulit
dan agak membuat pusing memang. Hehehe. Mungkin, bagi yang sudah sering
menyunting naskah orang lain, hal yang seperti ini biasa-biasa saja dan tidak
berat. Namun, bagi saya sebagai orang yang baru belajar, tentu ini merupakan
sebuah tantangan yang sangat berat. Dan, tantangan baru ini harus saya
tuntaskan. Semoga tidak mengecewakan teman-teman di organisasi tersebut.
Saya pun mencoba
mempraktikkan tips yang diberikan oleh Dr. Ngainun Naim, yaitu pada saat
menyunting berbagai naskah tersebut, saya menonaktifkan Android atau HP saya
untuk sementara waktu. Sebab, kalau tidak dinonaktifkan, bisa saja pikiran saya
terganggu dan teralihkan. Hehehe.
Sungguh pengalaman yang
luar biasa dan penuh dengan berbagai tantangan. Sulit memang, tapi harus saya
coba dan jalani. Sebab, jikalau saya tidak pernah mau mencoba dan menjalaninya,
maka sampai kapan pun saya tidak akan pernah bisa dan tahu bagaimana cara
menyunting naskah orang lain.
Alhamdulillah, dalam
beberapa hari kemudian, akhirnya puluhan naskah yang dikirim oleh teman-teman
lewat email saya tersebut selesai juga saya edit dan atau sunting. Sungguh lega
memang, bila suatu pekerjaan telah tuntas. Semoga naskah antologi perdana
teman-teman saya tersebut segera diterima oleh penerbit dan juga “layak”
dikonsumsi oleh publik.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert