Oleh: Gunawan
Setiap orang tentu
memiliki kelebihan dan keistimewaannya masing-masing, dalam hal dan bentuk apa pun.
Demikian juga, kekurangan pasti juga dimiliki oleh tiap individu. Percaya atau
tidak, yang jelas kedua unsur ini (kelebihan dan kekurangan) sudah pasti
melekat pada masing-masing orang.
Sepintar dan secerdas
apa pun orang yang pernah kita lihat dan temui, tentu ia juga mempunyai
kekurangan di lain sisi. Sebaliknya, “sebodoh” apa pun orang yang barangkali
pernah kita kenal, percayalah bahwa ia juga mempunyai kelebihan dan
keistimewaan yang mungkin tidak dipunyai oleh orang lain.
Barangkali kalau kita
mau tengok ke belakang, misalnya waktu sekolah dahulu. Atau barangkali bagi
yang masih duduk di bangku sekolah, bisa melihatnya langsung. Di dalam satu
ruangan atau kelas, misalnya, tentu di antara teman-teman pasti ada yang
menonjol di salah satu mata pelajaran tertentu. Demikian juga sebaliknya. Di
sisi lain, pasti akan ada di antara teman-teman yang kurang menonjol dalam mata
pelajaran tertentu. Mengapa demikian? Sebab, itulah kemampuan masing-masing
manusia. Ada yang mempunyai kelebihan di mata pelajaran A, misalnya, namun di
sisi lain, bisa saja ia kurang menonjol bahkan tidak menyukai mata pelajaran B,
dan seterusnya. Ini umumnya realita yang terjadi di lapangan.
Adanya pemberian “label”
kelebihan dan keistimewaan yang dimiliki oleh seseorang, pada dasarnya bukan
bertujuan untuk mengotak-ngotakkan atau sebagai jurang pemisah dengan orang
lain. Menurut saya, bukan seperti itu. Namun, justru dengan ini, sebagai bentuk
untuk saling menguatkan satu sama lain, saling membantu dan bekerja sama demi
menghasilkan sesuatu yang positif. Kolaborasi atau bekerja sama itu penting
sekali, untuk mengisi kekurangan di antara sesama.
Kita tidak boleh
menganggap remeh orang lain, lantaran orang lain tidak mengetahui terhadap
sesuatu yang kita ketahui. Boleh jadi sekarang ia belum mengetahuinya, dan
siapa tahu di lain waktu justru ia yang lebih mengetahuinya. Juga, jangan
sampai kita berlaku semena-mena terhadap orang yang barangkali menurut kita
berada jauh di bawah kita. Akan lebih baik dan lebih indah, manakala kita mau
mengisi kekurangan orang lain dengan kelebihan yang kita miliki. Hal yang
seperti ini juga, sesungguhnya merupakan suatu keharusan bagi siapa pun yang
mempunyai kelebihan sesuatu, entah itu pengetahuan, harta, atau lainnya untuk
membantu orang lain.
Sekali lagi, jangan
pernah menganggap remeh orang lain, oleh karena kita memiliki kelebihan dalam
segala hal. Ingat, bahwa kita juga pasti membutuhkan bantuan dan pertolongan
orang lain. Sehebat apa pun Anda, pasti Anda juga butuh orang lain demi
memenuhi berbagai kebutuhan hidup lainnya. Seorang pegawai tak akan bisa makan
nasi manakala tak ada seorang petani yang menanam padi. Seorang prsesiden tidak
akan bisa makan ikan laut, kalau saja tidak ada nelayan yang tugasnya mencari
dan menangkap ikan di laut yang kemudian di jual di pasar.
Ya, seperti inilah
hidup. Satu orang, misalnya mempunyai kelebihan di bidang X, dan di lain sisi,
orang lain juga memiliki kelebihan di bidang Y, Z, dan lain-lain. Tidak ada
istilah orang yang serba bisa atau jenius dalam segala sesuatu di dunia ini, sekecil
apa pun pasti punya kekurangan. Jadi, jangan pernah menganggap remeh orang lain
atau profesi yang disandang oleh orang lain, yang barangkali menurut persepsi
orang tertentu itu “murahan.”
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert