Oleh: Gunawan
Menjadi pemimpin dalam
suatu organisasi, bukanlah suatu perkara yang mudah. Apalagi menjadi pemimpin
yang selalu diidolakan oleh orang-orang yang dipimpinnya. Mau tidak mau,
seorang pemimpin harus banyak belajar. Belajar bagaimana cara menjalankan roda
organisasi, belajar memahami karakter orang yang dipimpinnya, belajar bagaimana
cara menangani berbagai konflik yang mungkin akan timbul di internal
organisasi, dan lainnya.
Idealnya, seorang
pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki integritas yang baik. Memiliki
mental yang kuat, berbudi luhur, dan tidak mudah patah semangat adalah bagian
yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin dalam suatu organisasi.
Satu hal juga yang
tidak kalah penting dalam suatu organisasi, bahwa seorang pemimpin itu harus mau
mendengar. Ya, pemimpin yang baik, menurut saya, adalah pemimpin yang selalu
mau mendengarkan berbagai keluhan, masukkan, aspirasi, dan atau kritikan,
khusus dari internal organisasi yang dimaksud. Bukan sebaliknya, malah pemimpin
yang banyak berbicara tanpa mau mendengar berbagai masukan dan kritikan dari
orang lain.
Dalam suatu organisasi,
bilamana memiliki pemimpin yang hanya mau didengar oleh orang yang dipimpinnya,
maka organisasi yang dimaksud tinggal tunggu saja berbagai konflik yang muncul.
Akibat lainnya, semangat orang yang dipimpinnya akan semakin pudar. Solidaritas
pun, bisa saja sedikit demi sedikit akan terkikis.
Sekali lagi, mendengar
merupakan salah satu kunci sebuah kepemimpinan dalam berorganisasi. Namun
kenyataan di lapangan, banyak pemimpin yang cenderung lebih senang berbicara
ketimbang mendengar. Padahal menjadi “pendengar yang baik” itu memiliki nilai
lebih yang luar biasa, seperti bisa menyaring berbagai ide untuk pengembangan
organisasi ke depan, menambah wawasan/pengetahuan, mempermudah mengambil sebuah
kebijakan atau keputusan, strategi agar dapat memengaruhi orang lain, dan juga
organisasi akan semakin solid sebab berbagai masukan dan atau kritikan
anggotanya didengar oleh sang pemimpin.
Di samping itu juga,
pemimpin yang selalu mau mendengar akan disenangi, khususnya bagi orang-orang
yang dipimpinnya. Sehingga, efeknya menjadikan organisasi tersebut berjalan
sebagaimana yang diharapkan bersama.
Oleh karena itu, bila
kita diamanahkan untuk menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi, maka
jadilah pemimpin yang selalu mau mendengar, bukan hanya ingin didengar. Semoga
kita mampu melakukannya.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert