Oleh: Gunawan
Menjadi seorang
pemimpin itu bukan perkara mudah. Terlebih itu memimpin orang banyak. Sebab, tanggung
jawab dan risikonya semakin besar. Dalam hal ini seorang pemimpin harus bisa
memahami karakter dari masing-masing orang yang dipimpinnya. Ia harus belajar
bagaimana cara mengambil keputusan dalam suatu rapat. Ia harus belajar
bagaimana cara menghargai dan menerima masukan dari setiap orang yang
dipimpinnya, dan lain-lain.
Untuk menunjang itu
semua (keberlangsungan kepemimpinannya), sekali lagi, mau tidak mau ia harus
banyak belajar. Tanpa itu, ia tidak akan bisa memimpin orang banyak yang
dimaksud. Maka tidak heran jika kita menemukan sebuah komunitas atau organisasi
yang mulai dari strukturnya sudah kacau, ditambah lagi tidak adanya kemampuan
memimpin dari seorang pemimpin. Akhirnya, komunitas atau organisasi tersebut
tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Pemimpin dalam suatu komunitas
atau organisasi bagaikan kepala sebagaimana yang terdapat pada tiap manusia.
Bayangkan saja, bilamana kepalanya rusak apalagi sampai tidak ada, maka
organisasi yang dimaksud tidak akan bisa berjalan dengan baik.
Memang betul, bahwa
dalam organisasi itu butuh kerja sama (team
work), namun semua itu tergantung daripada ketua atau pimpinannya.
Maksudnya, bahwa bagaimana pun hebat dan bagusnya potensi atau kemampuan yang
dimiliki oleh setiap anggota, namun bila pemimpinnya tidak bisa mengakomodir
itu semua, maka potensi atau kemampuan itu tidak bisa dimanfaatkan dan percuma
saja. Itulah pentingnya seorang pemimpin dalam sebuah komunitas atau
organisasi.
Satu hal yang penting
juga menurut saya, adalah bahwa memimpin suatu komunitas atau organisasi itu tidak
terlalu sulit, asalkan kita mampu memaksimalkan potensi atau sumber daya
anggotanya. Yang susah, menurut saya, adalah memimpin diri sendiri. Menyuruh
orang lain untuk melakukan ini dan itu gampang sekali. Akan tetapi, apakah kita
mampu untuk memerintahkan diri sendiri agar mau melakukan hal demikian?
Jawabannya, menurut saya, belum tentu. Kita gampang untuk menceramahi orang
lain, namun kadang sulit untuk menceramahi diri sendiri. Kita sangat mudah
untuk menasihati orang lain, namun menasihati diri sendiri tidak bisa.
Jadi, mari kita belajar
untuk betul-betul bisa menjadi pemimpin, tidak hanya belajar memimpin suatu
komunitas, organisasi, atau sejenisnya, namun lebih dari itu. Kita juga harus
belajar, bagaimana cara memimpin diri kita sendiri. Sebab, menurut hemat saya,
bila kita mampu memimpin diri kita sendiri, maka untuk memimpin dan mengarahkan
orang lain akan jauh lebih enteng. Oleh karena itu, mari kita belajar terlebih
dahulu untuk memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang banyak.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert