Rumput Tidak
Sama dengan Karya Tulis
Oleh: Gunawan
Mungkin,
ada di antara pembaca yang merasa aneh dengan judul tulisan di atas. Kalau pun
tanpa ditanya, tentu Anda sudah mengetahuinya. Bahwa, memang rumput itu sama
sekali tidak sama dan tidak mirip dengan karya tulis. Anak kecil saja pasti
tahu itu. Terus, mengapa pula perlu saya membahasnya lewat tulisan ini? Bikin
capek tangan saja mengetik, mungkin ada di antara pembaca yang mengatakan
demikian. Hmmm, tidak apa-apalah. Anda tidak perlu naik darah. Saya cuma pakai
tangan sendiri kok untuk menulisnya. Hehehe. Jangan sampai ilfil ya.
Tentu
dan sudah pasti semua orang tahu, bahwa betul rumput tidak sama dengan karya
tulis. Rumput itu merupakan salah satu jenis tumbuhan. Sedangkan, karya tulis
merupakan produk yang dihasilkan oleh seorang penulis melalui aktivitas yang
bernama menulis. Barangkali, ini salah satu perbedaan di antara keduanya.
Rumput,
bisa tumbuh dengan sendirinya walaupun tidak ada yang memeliharanya. Karena
memang rumput, hanya butuh asupan sinar matahari dan air sehingga ia bisa
tumbuh dan menghijau. Dibiarkan begitu saja, ia bisa tumbuh subur dan beranak
(baca: bertambah banyak).
Namun,
beda ceritanya dengan karya tulis. Tidak akan ada yang namanya karya tulis
tanpa ada yang menulisnya. Semua karya tulis (artikel, makalah, skripsi, tesis,
disertasi, buku, dan lainnya) tidak akan bisa muncul dan ada begitu saja tanpa
ada orang yang mau menulisnya. Itulah, mengapa saya mengatakan bahwa rumput itu
tidak sama dengan karya tulis.
Banyak orang yang mau
menghasilkan tulisan seperti artikel, buku, dan lainnya. Namun, enggan untuk
menulis. Ya, susah dan mustahil itu akan bisa terwujud. Dikiranya karya tulis
sama dengan rumput. Rumput dibiarkan begitu saja bisa tumbuh. Akan tetapi,
kalau karya tulis seperti yang tersebut di atas, dibiarkan begitu saja dan
tidak dikerjakan, tetap saja tidak selesai dan tidak akan tumbuh (tidak akan
ada hasilnya).
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert