Menulislah Sebelum Anda Dituliskan
Oleh: Gunawan
Menulis merupakan hak
semua orang. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, maupun lanjut
usia (lansia) mempunyai hak yang sama untuk menulis. Laki-laki dan perempuan, semuanya
berhak. Tidak ada pengecualian. Tidak ada orang, organisasi, maupun
undang-undang yang melarangnya. Menulis itu bebas dilakukan oleh siapa saja,
asalkan tulisannya tidak mengandung SARA.
Menulis itu
menyenangkan. Menulis dapat membantu melepaskan beban pikiran kita. Bayangkan
saja, setiap hari kita selalu menampung berbagai informasi, maupun pengetahuan
yang kita peroleh. Informasi dan pengetahuan pun, kita peroleh dari berbagai
sumber dan tempat. Semuanya itu sudah bisa dipastikan akan ditampung di ingatan
atau di kepala kita.
Bila berbagai informasi
dan atau pengetahuan yang diperoleh tersebut hanya dipendam dan diendapkan di
kepala kita, boleh jadi akan membuat kepala kita terasa pusing dan membebani
pikirannya. Dengan demikian, agar kepalanya terasa plong maka harus ditumpahkan
lewat tulisan.
Saya rasakan sendiri
ketika saya mendapatkan berbagai ide, informasi, maupun pengetahuan dari apa
yang saya lihat, dengar, dan rasakan tiap harinya. Kepala dan pikiran saya sedikit
“bermasalah” karena berbagai ide, informasi, maupun pengetahuan tersebut belum
bisa/sempat saya tumpahkan dalam bentuk tulisan. Namun, terasa ringan bahkan
pikiran saya terasa plong dan segar kembali setelah saya menumpahkan semuanya
lewat tulisan. Barangkali, menulis merupakan salah satu cara sekaligus obat, agar
pikiran kita selalu fresh.
Maka, semestinya apa pun
yang Anda ketahui, usahakan semaksimal mungkin untuk dapat mengabadikannya
dalam bentuk tulisan. Sesederhana apa pun itu, silahkan tuliskan. Semuanya
tidak ada yang sia-sia. Pasti ada manfaatnya kok. Baik untuk diri sendiri
maupun orang lain. Sekarang atau kapan-kapan, tulisan Anda pasti ada manfaatnya.
Insyaallah.
Mari, abadikan setiap
cerita kehidupan kita. Abadikan setiap ide dan pemikiran kita. Abadikan setiap
informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Abadikan semuanya dalam bentuk
karya tulis (tulisan). Abadikan itu semua, sebelum kita dipanggil oleh-Nya.
Tulislah itu semua, sebelum kita dituliskan oleh orang lain. Karena kalau kita
tidak mau menuliskan tentang apa yang ada pada diri kita sekarang, nanti setelah
kita tiada, maka orang lain yang akan menuliskannya. Oleh karena itu, alangkah
bagusnya kalau kita sendiri yang menulisnya terlebih dahulu. Menulislah sebelum
Anda dituliskan.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert