Jadi Mahasiswa Itu Harus Menulis
Oleh: Gunawan
Bagi seorang mahasiswa,
menulis itu bukan merupakan sesuatu yang asing. Bahkan, menulis itu sudah
menyatu dengan diri mahasiswa. Sebab, tugas-tugas yang diberikan oleh dosennya
selalu ada yang berhubungan dengan menulis, seperti membuat makalah. Mahasiswa
semester akhir, misalnya haru menulis skripsi, tesis, atau disertasi sebagai
salah satu syarat kelulusan. Contoh lain, mahasiswa yang kuliah di fakultas
kesehatan, setidaknya mereka membuat laporan setiap kali selesai melakukan
praktikum. Semua itu, tentu berhubungan dengan tulis-menulis.
Walaupun menulis sudah
tidak asing lagi bagi mereka, namun kegiatan yang dimaksud hanya seputar
rutinitas tugas kuliah yang dibebankan oleh dosen kepadanya. Sangat jarang
terdapat mahasiswa yang mau menulis di luar kewajiban sebagaimana yang dimaksud
di atas. Jarang sekali mahasiswa yang mau membiasakan menulis artikel, buku,
dan lainnya. Seperti yang disebutkan di atas, kegiatan menulisnya baru muncul
ketika ada tugas yang berhubungan dengan menulis yang diberikan oleh dosennya.
Saya sendiri kurang
tahu pasti, mengapa hal demikian bisa terjadi. Apakah budaya literasi di
kalangan mahasiswa yang masih kurang atau memang dosennya tidak pernah atau
jarang memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk menulis (baca: selain tugas
perkuliahan). Namun, semuanya itu harus kembali kepada diri masing-masing.
Kesadaran akan dunia literasi itu harus muncul dari dalam diri individu itu
sendiri.
Semestinya, sebagai
mahasiswa itu harus membiasakan diri untuk menulis (baca: di luar tugas
perkuliahan). Begitu banyak pengalaman diperoleh di dunia organisasi,
komunitas, dan lainnya, namun sebaliknya minim dalam karya tulis. Bukankah
sangat bagus, bila berbagai pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh di
kampus, di berbagai organisasi, dan lainnya dituangkan dalam bentuk tulisan. Sehingga,
orang lain pun bisa menikmati hasil jerih payahnya ketika masa-masa itu.
Jadi mahasiswa itu
harus menulis. Jangan hanya pintar berorasi kiri-kanan. Jangan hanya jago
bakar-bakar ban. Jangan hanya bisanya menutup jalan (ketika demo). Jangan hanya
bergabung dan berkecimpung dari organisasi ke organisasi. Cobalah Anda berbagi
lewat karya tulis. Sayang rasanya berbagai pengetahuan dan pengalaman yang
didapatkan di dunia kampus dan di berbagai organisasi, bilamana hanya dinikmati
oleh seorang diri. Mari kita sama-sama membangun peradaban bangsa ini dengan
budaya literasi. Ayo, gaungkan literasi kapan dan di mana pun Anda berada.
Menulislah!
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert