Oleh: Gunawan
Saya bergabung di SPN
sejak Kamis, 30 Maret 2017. Artinya, kurang lebih tujuh bulan umur saya di
komunitas tersebut. Saya betul-betul merasakan suasana yang begitu hidup.
Saling menginspirasi, memovitasi dan memberikan semangat satu sama lain adalah
beberapa hal yang saya temui dan dapatkan di komunitas yang begitu sejuk ini. Meskipun
ruang geraknya masih sebatas via WhatsApp, namun bagi saya pribadi seolah
berada di dunia nyata, tanpa sekat.
Selain saling berbagi
inspirasi, cerita, pengalaman, pemikiran, gagasan dan/atau pengetahuan melalui
tulisan di Grup WhatsApp, SPN juga menggelar pertemuan secara langsung dan
rutin sekali dalam enam bulan. Istilah kerennya, adalah Kopdar (Kopi darat).
Semenjak dibentuknya, komunitas yang berisi para penulis yang begitu produktif
dan inspiratif ini sudah menggelar Kopdar sebanyak 4 kali. Dari Kopdar I, II,
III, dan IV berturut-turut dilaksanakan di Ponpes An Nur 1 Bululawang Malang,
Wisma Sargede Yogyakarta, PP Darul Istiqomah Bondowoso, dan ITS Surabaya. Kini,
Kopdar kelimanya kembali digelar di Kota Pahlawan, tepatnya di UNESA, Surabaya.
Kopdar kali ini
merupakan Kopdar kedua yang saya ikuti, setelah di ITS Surabaya, 21 Mei 2017
lalu. Meskipun saya adalah anggota baru di komunitas tersebut, saya tetap
berusaha agar bisa menghadiri pertemuan yang diselenggarakan dua kali setahun
tersebut. Berbagai persiapan saya lakukan. Yang utama adalah saya harus mampu
menulis dan menerbitkan buku karya mandiri. Target demikian berhasil saya
wujudkan.
Buku mandiri saya yang
berjudul “FROM NOTHING TO SOMETHING,
Menggapai Mimpi Menjadi Seorang Penulis,” nantinya akan di-launching di Kopdar V seperti yang
dimaksud. Pastinya bersama dengan karya tulis Sahabat Pena Nusantara (SPN)
lainnya. Akan ada puluhan penulis yang akan me-launching buku karyanya nanti.
Sungguh saya tak sabar
menanti pertemuan kali ini. Bagi saya, ini adalah kesempatan emas. Sebab, ini
adalah momen untuk menyapa dan bertemu langsung dengan para penulis militan,
khususnya yang bergabung di SPN. Semoga tak ada hambatan, sehingga nantinya
saya betul-betul bisa hadir pada acara yang dimaksud.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert