Oleh: Gunawan
Di era teknologi ini, media
sosial (medsos) boleh dibilang merupakan salah satu kebutuhan primer manusia.
Ini bisa kita lihat dan perhatikan di kota-kota besar, khususnya di Indonesia. Bahkan,
masyarakat pedesaan pun sudah banyak yang menggunakan media sosial. Salah satu
medsos yang mendominasi tersebut dan facebook.
Aplikasi facebook
sesungguhnya dibuat, salah satunya untuk membantu manusia dalam berkomunikasi
satu sama lain. Memudahkan manusia untuk hal itu. Namun, bila kita perhatikan
secara langsung di lapangan, tidak sedikit orang yang menggunakannya untuk
hal-hal yang kurang bahkan tidak bermanfaat.
Untuk membuktikannya,
silakan Anda bisa menelusuri, misalnya status facebook teman-teman Anda atau
pun orang lain (yang tidak berteman dengan Anda), pasti akan ada status yang
bisa menimbulkan percekcokan, fitnah, saling memaki, dan lain-lain. Hingga, akhirnya
berujung pada ketidakharmonisan dalam kehidupan di dunia maya. Ya, akhir-akhir
ini, menurut saya, kehidupan di dunia maya sudah semakin kebablasan. Banyak yang tidak tahu etika dalam bermedia
sosial. Miris saya melihat kondisi seperti ini.
Tidak menutup
kemungkinan juga, efeknya pun akan berimbas pada kehidupan di dunia nyata. Sehingga,
muncullah perkelahian, pertikaian, dan sebagainya. Akibat yang lebih luas lagi adalah,
bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, serta berbahaya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Sungguh ironi bila hal ini terjadi dalam
kehidupan bermasyarakat.
Terakhir, yang ingin
saya sampaikan adalah, mulai dari sekarang, mari kita memanfaatkan medsos ini
demi meraup dan berbagi kebaikan. Dengan begitu, tidak ada lagi istilah
buang-buang waktu dalam bermedia sosial. Jadikan medsos sebagai ladang amal. Salah
satu cara agar medsos yang kita punya bermanfaat, terlebih buat orang lain,
adalah dengan memanfaatkannya sebagai media untuk menulis, menulis, dan
menulis. Tentu, bukan asal menulis. Akan tetapi, menulis untuk berbagi manfaat
dan kebaikan. Kemudian, tulisan yang ditulis kita posting atau publikasikan.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert