Oleh: Gunawan
Saya masih ingat dulu,
ceramah yang disampaikan oleh salah satu Guru Besar UIN Alauddin Makassar di
masjid kampus. Beliau mengatakan bahwa di bulan Ramadhan, antara masjid, mall, dan terminal ada kesamaan. Yaitu,
sama-sama dipenuhi oleh umat manusia. Bagaimana maksudnya? Silakan disimak
tulisan singkat berikut ini!
Biasanya, untuk sepuluh
hari pertama, masjid masih bisa dibilang penuh dengan jama’ah. Barangkali, di
sini masih semangat-semangatnya untuk beribadah. Terutama untuk, shalat Isya,
Tarawih, dan Subuh. Barangkali, Anda juga pernah melihat yang seperti ini, bila
selalu melakukan shalat berjama’ah di masjid.
Bahkan, ada juga masjid
yang semakin hari jama’ahnya semakin berkurang (di sepuluh hari pertama). Salah
satu bukti, di masjid dekat kontrakan saya, di bulan Ramadhan ini, hanya dua
hari pertama masjid penuh dengan jama’ah. Tiga hari dan seterusnya ke belakang,
semakin berkurang dan berkurang (saf-nya semakin maju).
Sepuluh hari kedua,
biasanya di kota-kota besar, bukan lagi masjid yang penuh, akan tetapi mall. Ya, maklumlah belanja
pernak-pernik untuk persiapan lebaran. Apalagi yang hendak mudik.
Dan sepuluh hari yang
ketiga, ini yang unik. Masjid dan mall
mulai sepi. Yang ramai adalah justru terminal (bagi yang mudik pakai angkutan
darat). Atau bandara, dan pelabuhan (bagi yang mudik menggunakan pesawat, dan
kapal laut). Apalagi bagi seorang mahasiswa yang sedang menimba ilmu di luar
daerah. Sudah pasti waktu mudiknya pada sepuluh hari terakhir, umumnya.
Sungguh, bulan Ramadhan
yang penuh berkah. Hingga mall dan
terminal pun dipenuhi oleh umat manusia yang sedang mempersiapkan segala
sesuatu dan mudik ke kampung halaman masing-masing.
Semoga saja, kita semua
masih bisa bertemu, menikmati, dan merasakan suasana Ramadhan di tahun-tahun
yang akan datang. Dan semoga ibadah kita di sebelas bulan yang lain semakin
meningkat dan membaik.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert