Oleh: Gunawan
Salah satu penyebab
sehingga maraknya orang yang menyebarkan berita yang kebenarannya belum jelas,
disebabkan karena ia malas membaca. Mungkin saja ia membaca, namun belum
tuntas. Atau barangkali, ia hanya membaca judulnya saja, lantas karena judulnya
menarik maka ia langsung menyebarkan atau men-share-nya ke orang lain, padahal isinya mungkin saja hoax. Inilah salah satu efeknya, jika
seseorang malas untuk membaca.
Bagaimana mungkin
seseorang mengetahui informasi secara jelas dan pasti, manakala ia malas dan
tidak suka membaca? Bagaimana mungkin ia mengetahui berita yang tersebar itu
benar atau tidak, jikalau ia malas dan tidak pernah membaca? Semua berita dan informasi
tidak akan bisa diketahui nilai kebenarannya, kalau saja kita tidak pernah dan
malas membaca. Membaca yang saya maksud di sini, tidak hanya membaca yang
tersurat, seperti di media online,
media cetak, buku, dan lainnya, namun juga sesuatu yang tersirat.
Pernah beberapa hari
lalu, saya membaca salah satu postingan teman di akun facebooknya terkait
dengan salah satu permasalahan di kabupaten tempat saya berasal. Postingan
tersebut tentunya sesuai dengan kenyataan, bahkan disertai dengan berbagai
sumber dari media online terpercaya
di situ, namun masih banyak komentar teman-temannya yang menanyakan “apa penyebab
dan bagaimana kronologisnya?” Andaikata mereka membaca berbagai sumber dan
berita tersebut, tentu pertanyaan tersebut tidak akan dilontarkan. Mengapa?
Sebab, jawabannya sudah jelas dan ada semua dalam isi berita yang terpampan dan
dimuat di media online tersebut.
Dari kasus tersebut di
atas, menandakan bahwa efek dari tidak mau dan malas membaca adalah sangat
jelas, yaitu ketidaktahuan, padahal bila ia membacanya maka ia akan
mengetahuinya. Malas membaca seperti yang dimaksud, sesungguhnya terjadi juga
pada kalangan terdidik, seperti sarjana, bahkan sampai magister. Saya berani katakan
demikian, sebab salah satunya, banyak di antara mereka yang selalu menyebarkan
berita-berita yang salah bahkan berita fitnah, seperti di media sosialnya.
Tidak perlulah saya menyebutkan siapa mereka.
Oleh karena itu, membaca
merupakan suatu keharusan bagi kita semua. Saya, Anda, kita semuanya tidak
boleh malas membaca. Kita harus rajin membaca. Apalagi dalam ajaran Islam,
membaca merupakan salah satu anjuran, seperti dijelaskan dalam surah yang
pertama kali turun (al-Alaq 1-5).
Membaca itu penting
bagi siapa saja, agar bisa memahami, mengetahui segala sesuatu. Baik itu yang
bersifat tersurat maupun tersirat, kita harus mampu untuk membacanya. Karena
hanya dengan itu kita dapat memperoleh informasi dan pengetahuan secara jelas
dan akurat.
Sekali lagi, jadikanlah
membaca sebagai salah satu kebutuhan primer kita. Sehingga, kita bisa menyikapi
berbagai berita, informasi, atau pun data yang diperoleh secara baik dan arif.
Semakin sering dan rajin kita membaca, maka tentu bisa menambah kualitas dan
kuantitas pengetahuan dan pribadi kita masing-masing. Semakin sering kita
membaca, maka akan membuat kita semakin berdewasa dalam berbicara, bersikap, berperilaku,
dan berbuat sesuatu.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert