Oleh: Gunawan
Setiap orang pasti
punya cerita dalam kehidupannya. Cerita itu pun, sudah tentu akan datang tiap
hari. Baik yang dialami oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain.
Barangkali, bilamana kita mau menghitungnya, sangat banyak. Cerita-cerita
kehidupan yang dimaksud bisa berupa sesuatu yang menyenangkan, menyedihkan, dan
lainnya. Semua itu akan lebih baik, manakala kita mau mengabadikannya dalam
balutan tulisan.
Ya, apa pun model
cerita dalam kehidupan kita, sebisa mungkin kita rekam dalam bentuk tulisan.
Sehingga, walaupun suatu saat kita lupa, maka tulisan inilah yang akan membantu
mengingat kembali cerita yang dimaksud. Ingat, bahwa kekuatan ingatan manusia
ada batasnya. Maka, solusinya adalah kita harus merekamnya dalam balutan
kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf, sehingga suatu saat kita bisa
membuka kembali lembaran-lembaran cerita tersebut.
Menulis adalah merekam
sejarah. Sejarah kehidupan umat manusia, hanya akan “abadi” bilamana mau
dituangkan dalam bentuk tulisan. Begitu banyak cerita nenek moyang kita dulu
telah kita ketahui sekarang, disebabkan karena telah ada yang menulisnya
(sehingga kita bisa membacanya). Coba kita bayangkan, apa jadinya bila hal
demikian tidak ditulis? Bisa saja kita tidak mengetahuinya sampai detik ini.
Tidaklah rugi dan buang
waktu, bila kita mau meluangkan sedikit waktu untuk berselancar di atas
lembaran kertas atau menggerakkan jari-jemari kita di keyboard, demi merekam sejarah atau cerita kehidupan kita. Yakinlah
itu. Semua itu akan ada manfaatnya. Minimal bagi diri kita sendiri.
Syukur-syukur kalau itu bisa dinikmati dan menjadi inspirasi buat orang lain.
Mantap sudah. Keberkahan, insya Allah pasti ada. Percayalah.
Oleh karena itu,
menulislah. Rekamlah sejarah kehidupan Anda. Sehingga, di kemudian hari orang
bisa mengetahui rekam jejak, cerita, pengalaman, dan berbagai pemikiran Anda.
Mari kita berbagi lewat karya tulis. Insya Allah berkah.
Wallahu a’lam
Share This :
comment 0 comments
more_vert