Oleh: Gunawan
Realita di lapangan
mengatakan, bahwa tak akan ada kesuksesan dan/atau keberhasilan yang didapat
oleh seseorang tanpa adanya pengorbanan. Pengorbananlah sebagai penentunya.
Tak akan ada kesuksesan
yang dicapai, jikalau hanya berdiam diri, tanpa usaha. Tak ada keberhasilan
atau kesuksesan yang datang tiba-tiba. Mustahil kesuksesan menghampiri kita
tanpa ada usaha dan pengorbanan untuk menggapainya. Semuanya perlu pengorbanan
dan kerja keras. Bahkan, juga diperoleh dengan jalan derita yang tak mudah dan
begitu pahit.
Seseorang perlu
merelakan tenaganya, mengorbankan waktu, pikiran, atau pun yang lainnya bila
ingin meraih atas apa yang diniatkan dan diimpikannya. Ya, di sini berlaku
hukum kausalitas. Bila ada sebab, maka akan ada akibatnya. Sebab kita
mengorbankan sesuatu, maka output
atau akibatnya pun akan kita dapatkan. Percayalah.
Saya akan memberikan
contoh yang sederhana. Seorang siswa yang memperoleh prestasi yang begitu
gemilang di kelasnya, ia tak bisa mendapatkannya begitu saja. Pasti ia berkerja
keras. Pasti ia belajar dengan sungguh-sungguh. Meminta arahan dan bimbingan dari
guru, orangtua, teman-teman, atau pun orang-orang di sekitarnya. Waktu, tenaga,
pikiran, pasti ia kerahkan sehingga mendapatkan prestasi yang dimaksud.
Seorang petani padi,
tak akan bisa memetik atau memanen hasilnya yang berlimpah ruah, tanpa ada
proses atau pengorbanan yang dilakukan sebelumnya. Butuh waktu untuk merawatnya
dari berbagai hama dan gulma. Memberikan irigasi dan pupuk yang cukup. Bahkan,
mungkin rela tak tidur di malam hari demi menjaga padinya agar tak dimakan dan
diganggu oleh hewan pengganggu, seperti babi hutan, landak, dan lain-lain.
Contoh lain, orang yang
sudah mampu menelurkan karya tulis (buku solo), misalnya, tak mungkin langsung
jadi begitu saja. Pasti dan pasti ia mengorbankan sesuatu. Waktu, sudah tentu
ia korbankan. Tenaga dan pikiran, juga demikian, pasti ikut andil. Bahkan, uang
pun ikut ambil bagian demi melahirkan karya tulis tersebut.
Misalnya saja dari segi
waktu. Untuk bisa menulis dan menghasilkan sebuah buku, membutuhkan waktu yang
tidak sebentar. Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan
dibutuhkan waktu bertahun-tahun. Ini baru dari segi penulisan dan pengumpulan
literatur atau rujukan. Belum lagi kalau naskah tulisan tersebut ditolak
kiri-kanan oleh penerbit. Pastinya waktu akan semakin banyak dan bertambah,
baru bukunya tampak nyata.
Hematnya, apa pun
bentuk kesuksesan yang telah digapai oleh seseorang yang kita saksikan
sekarang, pasti melewati seabrek pengorbanan nan berliku. Percayalah. Itu semua
berkat pengorbanan, kerja keras, dan izin Tuhan.
Jadi, tak usah heran
apalagi sampai kaget dengan kesuksesan yang diraih oleh orang-orang di
kiri-kanan kita. Mereka mendapatkannya karena mereka telah berusaha dan
mengorbankan sesuatu.
Oleh karena itu, mari
kita berusaha dan berkorban jika ingin sukses dan meraih atas apa yang
diniatkan atau diimpikan. Kerahkan tenaga, waktu, pikiran kita untuk itu.
Sembari tetap bermohon dan berdoa kepada Sang Ilahi, kiranya kita mampu
menggapai atas apa yang menjadi kebutuhan, harapan, atau pun keinginan kita.
Yakinlah, bahwa tak ada kesuksesan tanpa pengorbanan.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert