Oleh: Gunawan
Berdiskusi merupakan
salah satu aktivitas yang biasa dilakukan oleh mahasiswa, terlebih bagi yang
telah masuk di dunia organisasi. Bahkan, kegiatan yang satu ini sudah menjadi
rutinitas bagi mereka, sudah membudaya.
Tak sedikit dari kegiatan
diskusi dan kajian yang dilakukannya mengubah pola pikir mereka, menjadikan
mereka berbeda dari sebelumnya. Yang semula, sebelum menjadi mahasiswa, mungkin
biasa-biasa saja, namun setelah menjadi mahasiswa apalagi yang haus akan dunia
organisasi, perubahan dalam dirinya sudah pasti ada.
Ya, ada banyak
mahasiswa yang mengalami pergeseran pola pikir bila sering melakukan
kegiatan diskusi, membahas wacana-wacana
terbaru. Karakter masing-masing individu juga bisa terbentuk dari kebiasaan
yang satu ini.
Tentu, kebiasaan
melakukan diskusi, membahas terkait dengan isu-isu terbaru, kekinian, merupakan
hal yang baik dan perlu dibudayakan. Apalagi sampai bisa melahirkan ide-ide
brilian, solusi yang tepat, misalnya dalam mengatasi berbagai problematika
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal seperti inilah yang
diharapkan.
Kebiasaan berdiskusi,
bisa kita lihat di berbagai organisasi internal maupun eksternal kampus. Di
sudut-sudut kampus, taman, bahkan di masjid, selalu terlihat mereka yang
melakukan diskusi. Saya katakan demikian, karena saya sendiri pernah
menyaksikannya. Dulu ketika masih menimba ilmu di Kota Makassar, tepatnya di
kampus Hijau, kebiasaan seperti ini sudah menjadi makanan harian bagi
teman-teman yang aktif di berbagai organisasi, khususnya. Maka tak heran,
setiap hari selalu ada kelompok-kelompok kecil yang terlihat sedang
membincangkan sesuatu, entah di pagi hari, siang, sore, bahkan di malam hari.
Dan, puncak dari aktivitas ini biasanya dilakukan setiap akhir pekan, Sabtu dan
Minggu. Ini seringkali dilakukan oleh organisasi eksternal kampus, dan/atau
organisasi kedaerahan.
Kegiatan diskusi
semacam ini tentu mengharuskan mereka untuk membaca. Baik yang bersumber dari
buku, berita-berita dari media televisi, koran, media online, maupun kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar tempat
tinggalnya masing-masing. Sebab, hanya dengan ini mereka bisa memperoleh bahan
yang kemudian akan dibahas, dikaji, dan didiskusikan secara bersama-sama.
Saya sendiri salut
dengan kebiasaan mereka yang selalu melakukan kegiatan diskusi, mampu membaca
keadaan dan berbagai peristiwa yang terjadi, terlebih bisa memberikan solusi
atau pemecahan terhadap berbagai permasalahan yang terjadi. Tentu, hal yang
seperti ini tak terlepas dari salah satu tugasnya, yaitu sebagai agent of change.
Sesungguhnya, hal yang
seperti ini akan jauh lebih mantap lagi, bila mahasiswa mampu mengabadikan
hasil diskusinya lewat tulisan-tulisan. Dan, ini merupakan bagian dari gerakan
yang perlu dan harus dilakukan dan dibudayakan oleh mahasiswa di era kontemporer.
Mahasiswa harus tahu
bahwa melalui gerakan literasi, khususnya menuangkan berbagai ide briliannya
dalam tulisan, adalah suatu gerakan yang efektif dalam membumikan
gagasan-gagasan tersebut. Sehingga, masyarakat di berbagai pelosok negeri bahkan
mancanegara bisa mengetahuinya. Perlu diingat, bahwa rekam jejak mahasiswa,
masyarakat, bahkan negara hanya bisa ditelusuri melalui karya tulis yang pernah
diabadikannya.
Oleh karena demikian,
mahasiswa harus mengubah pola pikirnya. Kini, mahasiswa tak boleh hanya
berkutat dengan rutinitas diskusi dan kajian semata. Mahasiswa harus mampu
menulis. Mahasiswa harus bisa menuangkan itu semua dalam goresan pena.
Mahasiswa harus menjadikan bahwa menulis merupakan bagian dari gerakannya
tersebut.
Sengaja memang saya
mengakhiri tulisan sederhana ini dengan mengajak kepada rekan-rekan mahasiswa
agar mengabadikan setiap apa yang dialami, dirasakan, dan diketahuinya selama
ini dalam balutan tulisan. Ini juga merupakan bentuk autokritik khususnya bagi
saya pribadi, umumnya bagi rekan-rekan mahasiswa di mana pun berada.
Yuk, abadikan hasil
diskusi teman-teman. Tuliskan itu semua dan publikasikan agar bisa diketahui
oleh orang lain secara luas. Hanya dengan menulis, maka ide-ide brilian Anda,
gagasan-gagasan dan langkah solutif dari Anda bisa membumi. Percayalah, kalau
Anda membiasakan menulis terhadap apa yang Anda diskusikan dan yang ingin Anda
sampaikan kepada orang lain akan tersampaikan. Juga, akan membumi dalam sejarah
kehidupan umat manusia dari generasi ke generasi.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert