Oleh: Gunawan
Guru saya yang satu ini
adalah benar-benar sang organisatoris. Namanya Dedi Kusnadi. Beliau sangat haus
sekali dengan dunia organisasi. Beragam organisasi yang beliau ikuti saat
kuliah dulu, mulai dari eksternal sampai internal kampus.
Beliaulah salah satu
orang yang mengajak saya untuk terus belajar dan menimba ilmu dari organisasi
ke organisasi. Beliau sering kali dipercaya sebagai panitia pelaksana dalam
kegiatan apa pun sejak awal masuk di dunia kampus. Mulai dari anggota biasa,
sekretaris, sampai menjadi ketua panitia dalam beberapa kegiatan di organisasi
yang diikutinya. Akibat pengalamannya yang mumpuni dan sering terlibat sebagai
panitia dalam berbagai kegiatan, sehingga beliau diamanahkan untuk menakhodai
beberapa organisasi.
Sedikit banyak
pengetahuan dan pengalaman berorganisasi, dari beliaulah saya peroleh. Beliau
orangnya cerdas dan komunikatif. Sehingga, ketika saya bertanya apa pun kepada
beliau, selalu dijawabnya.
Beliau ini punya banyak
stok ide dalam mengembangkan suatu organisasi. Yang saya suka dari beliau juga
adalah orangnya tidak pemalu. Beliau selalu ingin belajar, dari siapa pun
orangnya. Baik dari senior maupun para juniornya.
Pernah dalam memimpin
salah satu organisasi eksternal kampus, di mana kala itu saya bertindak sebagai
Sekretaris Umumnya, saya melihat beliau begitu disiplin dan tegas. Pekerja
keras adalah bagian dari kepribadiannya juga. Apalagi ketika melakukan kegiatan
atau semacam bakti sosial dari kabupaten ke kabupaten di Sulsel, beliau rela
tak tidur di malam hari asalkan semua persiapan untuk dilaksanakan pada pagi
hingga sore harinya esok bisa dituntaskan pada malam itu juga. Teman-teman yang
lain sudah mulai tidur, melepaskan penat, beliau rela menahan kantuk. Beliau
tidak ingin jika ada persiapan yang belum beres.
Akibat kedisiplinan dan
ketegasan beliau itulah, sehingga setiap organisasi yang berhasil dipimpinnya menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Beliau ini saya ibaratkan sebagai “penyelamat” bagi
organisasi yang hampir mati. Kini, putra asli Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara
Barat ini tengah mengabdi dan menjadi dosen di Universitas Borneo, Tarakan.
Saya begitu beruntung
dan bersyukur kepada Tuhan karena dipertemukan dengan beliau. Saya banyak
belajar dan menimba ilmu dari beliau. Semoga Tuhan membalas jasa dan kebaikan
beliau selama ini. Amin. Insyaallah, kebaikan beliau tak akan pernah saya
lupakan.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert