Oleh: Gunawan
Seseorang, jika ingin
melakukan sesuatu meskipun itu adalah hal yang baru baginya maka dibutuhkan
keberanian. Keberanian untuk melakukan sesuatu adalah modal utama dalam
mewujudkan mimpi kita. Walaupun kita punya segudang mimpi, namun jika tak
berani untuk memulai dan merealisasikannya maka tak akan mungkin terwujud.
Jangan pernah takut
untuk berbuat sesuatu, apalagi demi kebaikan bersama. Jadilah pribadi yang
tangguh dan berani untuk bertindak. Jangan terlalu peduli apa kata orang
sehingga membuat kita tak berani mewujudkan mimpi kita. Kita harus berani dan
terus melangkah. Kita harus percaya diri, bahwa kita mampu untuk melakukannya.
Contoh sederhana dalam
hal menulis. Manakala kita ingin menelurkan buku mandiri, maka bersegeralah
untuk menulis dan mewujudkannya dari sekarang juga. Tak perlu takut dengan istilah
bermutu atau tidaknya tulisan kita, misalnya. Biarlah pembaca yang akan
menilainya. Yakinlah bahwa setiap tulisan pasti akan menemukan pembacanya. Jangan
karena takut tulisan kita tidak bermutu atau “sampah” di mata orang, lantas
kita tak berani untuk menulis. Susah bahkan mustahil menginginkan lahirnya buku
solo, bilamana kita tak memiliki keberanian untuk mewujudkannya. Tanamkan tekad
dan keberanian dalam diri kita agar kita tak lagi merasa minder dan takut.
Saya ingin bercerita
sedikit. Dulu, ketika saya mengirimkan naskah buku pertama kali ke penerbit, hanya
bermodalkan keberanian. Saya mencoba dan berusaha saja dulu. Urusan diterima
atau ditolak oleh penerbit adalah persoalan lain. Bagi saya, yang penting sudah
ada keberanian untuk mengirimkan naskah terlebih dahulu demi mewujudkan mimpi
memiliki buku karya sendiri. Dan benar saja, keberanian saya untuk mengirimkan
naskah ke penerbit itu membuahkan hasil positif. Naskah saya diterima dan siap
diterbitkan.
Hal yang sama juga pada
naskah buku solo saya yang kedua dan ketiga. Kedua naskah tersebut saya mencoba
mengirimkannya pada dua penerbit yang berbeda pula. Alhamdulillah, kedua naskah
tersebut diterima juga oleh penerbit. Hanya satu kata kunci yang saya pegang
waktu itu, bahwa saya harus memiliki “keberanian” dalam bertindak meskipun
risiko tetap ada. Ya, itu sudah pasti. Apa pun yang kita lakukan akan ada konsekuensinya,
entah itu positif maupun negatif.
Pengalaman saya yang
cukup membekas juga hingga kini, yaitu terkait dengan penyuntingan naskah buku.
Ya, ketika diamanahkan oleh teman-teman di salah satu organisasi yang saya
ikuti sebagai penyunting atau editor calon bukunya, saya langsung
mengiyakannya. Sesungguhnya jika dilihat dari segi pengalaman, sama sekali saya
tak punya. Itu adalah pengalaman perdana saya. Saya hanya memberanikan diri
saja. Bagi saya, itu adalah kesempatan untuk belajar dan memulai. Sebab, sampai
kapan pun saya tak akan bisa menyunting naskah buku orang lain manakala saat
itu saya tidak mengiyakan dan memberanikan diri.
Demikian juga dalam hal
meminta bantuan kepada guru-guru saya, kiranya berkenan memberikan kata
pengantar, epilog, dan endorsement
terhadap calon buku teman-teman sekaligus buku mandiri saya tersebut. Modalnya
hanya keberanian. Alhasil, beliau-beliau juga dengan senang hati ingin
menorehkan kalimat-kalimatnya di dalam buku-buku yang dimaksud. Sekali lagi,
modalnya hanya keberanian.
Jadi, siapa pun di
antara kita yang ingin mewujudkan mimpi, maka beranilah untuk memulai dan merealisasikannya
dari sekarang juga. Jangan pernah takut. Lakukan dengan segera. Insyaallah,
kita bisa.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert