Oleh: Gunawan
Senin, 13 November
2017, usai Maghrib, saya berkunjung ke kos salah seorang teman saya. Namanya
Akbar. Tujuan saya ke sana awalnya hanya untuk mengantarkan buku yang dipesan
olehnya beberapa hari yang lalu. Di samping itu juga, sekaligus untuk
bersilaturahmi dengannya, sebab sudah lama tak bersua.
Sesampai di kompleks
kosnya, saya dikejutkan dengan suara seorang pemuda yang memanggil nama saya. Saya
begitu kaget, ternyata yang memanggil saya adalah salah satu teman lama yang
berasal dari Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu. Terakhir saya bertemu dengannya
sekitar Juni 2016 lalu, ketika ada acara di salah satu organisasi yang ia
ikuti.
Saya tak menyangka
ternyata ia masih ingat betul dengan saya. Oww iya, namanya adalah Andi. Barangkali,
karena lama tak berjumpa dan saling menyapa, kami pun ngobrol lepas terkait dengan aktivitas dan kesibukan masing-masing.
Beliau cerita banyak kepada saya. Saya juga senang mendengarnya.
Pembicaraan semakin
mengalir dan serius ketika datang salah seorang temannya, yang kebetulan juga
satu kampung dengannya. Nama panggilannya adalah Adi. Kami pun berbagi kisah
dan cerita. Mulai dari aktivitas di beberapa organisasi yang diikuti maupun
persoalan perkuliahan.
Sambil memperlihatkan
beberapa buku karya saya kepada mereka, tiba-tiba di benak saya muncul ide dan
berinisiatif ingin berbagi inspirasi atau pengalaman menulis di beberapa
organisasi yang mereka ikuti. Saya pun meminta kepada mereka berdua, kiranya
bisa mendiskusikan usulan saya tersebut bersama dengan teman-teman di
organisasinya agar bisa direalisasikan. Saya mengusulkan kepada mereka untuk
mengadakan kegiatan semacam “Workshop
atau Pelatihan Menulis” kecil-kecilan. Insyaallah, saya siap membantu dan
berbagi pengalaman kepada teman-teman, begitu tambah saya.
Sungguh saya sangat
senang dan ingin sekali berbagi inspirasi dan/atau pengalaman dengan
teman-teman itu. Sebab, ini juga adalah salah satu impian saya, yaitu ingin menyebarkan
virus literasi di mana pun berada. Tentu, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan
saya. Saya ingin agar berbagai cerita, ide, gagasan, wawasan, pemikiran, dan/atau
pengetahuan yang mereka miliki selama ini baik yang diperoleh di masyarakat,
kampus, dan organisasi, kiranya bisa ditulis atau diabadikan dalam bentuk
tulisan.
Untuk meyakinkan kepada
mereka tersebut, saya juga memperlihatkan satu buku hasil karya teman-teman di
salah satu organisasi yang saya ikuti. Penyuntingnya adalah saya sendiri. Saya
pun bercerita kepada mereka berdua, bahwa buku tersebut merupakan karya perdana
di organisasi yang saya ikuti. Dan, proses penulisannya tidak sampai memakan
waktu satu bulan. Itu semua tidak lain, karena adanya keseriusan teman-teman
untuk berbagi lewat karya tulis. Padahal mereka sama sekali belum pernah
mengikuti pelatihan, workshop atau
seminar kepenulisan. Hanya saja saya terus memotivasi mereka lewat grup
Facebook dan WhatsApp. Saya memotivasi dan menyuruh mereka agar terus menulis,
menulis, dan menulis. Sehingga, tak lama kemudian, lahirkan satu antologi
perdana.
Sungguh, senang sekali
hati saya karena bisa bertemu dan berbagi cerita dengan mereka. Obrolan kami
cukup lama. Saya pun kembali ke kontrakan sekitar pukul 23.10 WIB.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert