Oleh: Gunawan
“Buku adalah jendela
dunia.” Ungkapan ini tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Bahkan, ketika
masih duduk di bangku SD pun, saya rasa kita pernah mendengarnya.
Dulu, ketika masih
kuliah di Kota Makassar, ada beberapa sekolah yang saya lihat mulai dari SD sampai
SMA, ada papan kreasi yang dibuat oleh siswa-siswa yang bertuliskan ungkapan
tersebut. Begitu populer dan berartinya ungkapan ini, sehingga masih saja
diabadikan di sudut-sudut ruangan dan kelas.
Ungkapan ini sangat
sederhana, namun syarat makna dan nilai. Saya rasa ungkapan ini sangatlah tepat.
Sebab, dari buku kita bisa menjelajah dunia. Kita tak perlu menyelam sampai ke
dasar laut Afrika, bila ingin mengetahui apa saja isi atau kandungan di lautnya.
Cukup kita membaca buku yang membahas tentang Laut di Afrika atau buku
sejenisnya, kita bisa mengetahui isinya. Demikian juga, kita tak perlu
jauh-jauh pergi ke Inggris untuk mengetahui sejarah negara Inggris, misalnya.
Kita cukup menikmati lembaran demi lembaran buku-buku yang membahas terkait
dengan sejarah negara Inggris. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan informasi
dan pengetahuan yang bahkan melebihi dari yang kita butuhkan.
Membaca buku tentu memberi
banyak dampak positif bagi kehidupan umat manusia, selain dari yang disebutkan
di atas. Kualitas hidup seseorang bisa berubah berkat membaca buku. Membaca
buku mampu mengubah paradigma atau pola pikir seseorang. Hal yang seperti ini, barangkali
bisa kita jumpai di kalangan mahasiswa dan/atau dosen. Begitu banyak masyarakat
kampus yang terpengaruh oleh berbagai pemikiran dan pengetahuan dari buku yang
dibacanya.
Sebuah buku mampu
memberikan dan menambah khazanah pengetahuan tiap orang. Di sisi lain, tidak
jarang, karakter seseorang terbentuk akibat sebuah buku yang dibacanya.
Demikian juga bagi
siapa pun yang bergelut di dunia kepenulisan, buku adalah salah satu sahabat
setianya. Buku adalah gudang inspirasi bagi mereka. Siapa pun penulis, saya
yakin bahwa tidak sedikit inspirasi yang diperolehnya bersumber dari buku.
Membaca buku bagi
seorang penulis tidak hanya untuk memperkaya kosa kata semata, namun lebih dari
itu. Inspirasi atau bahan untuk ditulis sedikit banyak bisa diperoleh dari
membaca buku. Meskipun berbagai inspirasi dan ide tulisan bisa juga diperoleh
di alam sekitar, baik dari sesuatu yang kita lihat, dengar, dan/atau rasakan
setiap hari. Jadi, bila kita ingin memperoleh berbagai inspirasi sebagai bahan
untuk dikaji dan ditulis maka salah satu caranya adalah dengan membaca buku.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert