Oleh: Gunawan
Belum lama aku
mengenalnya. Itu pun hanya sebatas lewat dunia maya. Ya, aku berkenalan
dengannya lewat media sosial. Tepatnya, lewat Facebook. Meski demikian,
seolah-olah berada di dunia nyata. Seakan-akan saling bertatap muka tanpa ada pembatas.
Kami pun saling tukar
nomor WhatsApp. Sehingga lebih memudahkan kami untuk berkomunikasi. Mulailah
kami saling chatting, dan sesekali
menelepon, membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan masing-masing. Biasalah
awal-awal, jadi masih rada-rada canggung. Namun, lama-lama rasa canggung pun
hilang sedikit demi sedikit.
Ia banyak menceritakan
kisah hidupnya. Mulai dari sesuatu yang menyenangkan, inspiratif dan lainnya. Tentu,
aku hanya menyimaknya saja. Juga, sedikit mencatat poin-poin penting dari
ceritanya itu. Sehingga, di waktu luang aku mencoba membahasatuliskannya kembali.
Setidaknya, tidak sia-sia apa yang menjadi bahan obrolan kami itu.
Cerita demi cerita ia
sampaikan kepadaku. Aku begitu menikmatinya. Ia begitu hebat, pandai merangkai kata
demi kata, sehingga membuatku terpesona akibat ceritanya itu. Ia begitu
inspiratif. Menjadi panutan bagi orang-orang di sekitarnya. Sungguh indah.
Di tengah obrolanku
dengannya via WhatsApp, tiba-tiba aku mendengar suara teriakan anak kecil. Aku
pun terbangun. Aku begitu kaget, dan ternyata semua kisah atau cerita ini hanya
bunga tidurku di siang hari nan panas. Aku kira bukan mimpi. Hehehe.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert