Oleh: Gunawan
Menulis
itu sangat penting bagi keberlangsungan hidup umat manusia. Entah apa yang
terjadi dari generasi ke generasi jika tak ada goresan tinta. Mungkin kita tak
akan mengetahui peran serta orang-orang pada zaman dahulu.
Contoh
sederhana, Gadjah Mada. Bagi yang mempelajari sejarah, peranan dan kisah
heroiknya demi menyatukan Nusantara, tentu kita mengetahuinya. Itu tak lain,
karena nama dan peranannya tersebut selintas diabadikan dalam kitab
Negarakertagama. Seandainya tidak dituliskan, maka lenyaplah sudah peranan yang
begitu dahsyat itu. Tentu, hal demikian menyadarkan kita bahwa mengabadikan
sejarah atau cerita kehidupan itu sangatlah urgen.
Saya
sendiri banyak mengenal orang-orang yang penuh inspiratif berkat dari tulisan dan/atau
bukunya yang saya baca. Hingga kini, mungkin saya tak akan pernah “mengenal”
Prof. Imam Suprayogo, jika saya dulu tidak pernah membaca bukunya yang berjudul
“Masyarakat Tanpa Ranking.”
Barangkali, saya tidak bisa berjumpa secara langsung dengan Prof. Dr. H.
Muhammad Chirzin, M.Ag., jika saya tidak pernah memulai menulis.
Mungkin
juga tak akan pernah melihat dan bersua dengan Much. Khoiri (sang penulis yang
begitu inspiratif, juga humoris), jika saya masih ogah untuk menulis. Ibnu
Sina, Albert Einstein, Plato, Aristoteles, Fibonacci, Pythagoras, Abu Raihan
Al-Biruni, Al-Khawarizmi, Andi Hakim Nasution, dan lainnya, saya mengenal nama
ini lewat tulisan. Hematnya, semua itu bermula dari tulisan. Tanpa goresan pena
yang sempat “diabadikan,” sampai detik ini pun, saya tak pernah mengenal
nama-nama tersebut.
Saya
rasa sebagian besar dari Anda bisa mengenal orang-orang yang begitu hebat dan
berpengaruh di muka bumi ini, di mana pun itu, berkat adanya tulisan yang Anda
baca. Begitu pentingnya sebuah tulisan, sehingga kita yang hidup di era
milenial pun bisa mengenal sejarah dan kehidupan manusia di masa silam,
meskipun kita tak mengenalnya secara langsung.
Ya,
seperti itulah “kekuatan” tulisan. Bisa mengekalkan sejarah. Mampu menampung
ide-ide brilian orang-orang di zaman dulu. Bisa merekam jejak kehidupan umat
manusia dan fenomena alam sekitar.
Sejarah
akan “abadi,” bila kita mau menuliskannya. Kisah dan cerita akan diketahui oleh
generasi selanjutnya, jika kita yang hidup di masa kini mau menggoreskannya.
Perjalanan hidup kita kini, akan dikenang dan terus diingat oleh anak cucu kita
nanti, andaikata kita mulai menuliskannya dari saat ini juga. Pengetahuan dan
ilmu yang kita punya sekarang akan ada bekasnya dan “abadi,” bila kita mau
menorehkannya di atas lembaran kertas atau di dalam laptop.
Jadi,
tunggu apa lagi. Anda yang sedang membaca tulisan sederhana ini, mulailah
menulis dari sekarang juga. Ikatlah segala macam pengetahuan yang berseliweran
di jagat raya. Goreslah berbagai kisah yang pernah dialami. Perintahkan
jemarimu untuk terus bergoyang. Jangan pernah berhenti sebelum menghasilkan
untaian kata dan kalimat. Menulis, menulis, dan menulislah, jika tak ingin
hilang ditelan waktu dan sirna dari sejarah. Segera abadikan itu semua. Siapa
tahu itu bisa menjadi amal jariyah Anda di hari akhirat kelak. Semoga.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert