Oleh: Gunawan
Ada
satu poin penting yang saya catat dari hasil menyimak itu. Bahwa, sesungguhnya
menulis itu tidak terlalu sulit, asal mau. Siapa pun (bukan hanya dosen) mampu
menulis bahkan bisa dilakukan secara rutin tiap hari, manakala ada kemauan
dalam diri.
Saya
sendiri begitu kagum dengan Prof. Dr. Imam Suprayogo khususnya. Beliau hingga
kini masih terus istikamah menulis tiap hari, tanpa jeda. Genap 10 tahun sudah
beliau menjalani rutinitas yang mulia ini. Sehingga, tak heran beliau
mendapatkan Rekor MURI oleh karena keistikamahannya dalam menulis tiap hari.
Kesibukan
beliau jangan ditanya. Namun, tetap saja punya waktu untuk menulis. Berdasarkan
beberapa artikel beliau yang pernah saya baca, beliau selalu menyempatkan diri
menulis usai menjalani salat Subuh. Apa saja beliau selalu menuangkannya
menjadi tulisan. Bahkan sesuatu yang sederhana, beliau mampu mengolahnya
menjadi sebuah bacaan yang begitu bergizi. Pengalaman sehari-hari pun, sebisa
mungkin beliau akan mengabadikannya dalam sebuah tulisan.
Salah
satu alasan beliau juga menulis rutin setiap hari adalah karena merasa prihatin
terhadap kebiasaan menulis para dosen yang rendah. Sekali lagi, beliau
melakukan aktivitas menulis tiap hari tersebut untuk menunjukkan bahwa asal
mau, menulis itu tidak terlalu sulit, bisa dilakukan oleh siapa saja, apalagi
dosen.
Kita
semua, khususnya para dosen, boleh meniru kebiasaan beliau tersebut. Mari kita
tanam dalam pribadi masing-masing agar berusaha untuk menulis dan berkarya
tulis. Sehingga, ide dan pengetahuan bisa mengalir dan terus mengalir.
Menulis,
melatih kita untuk berpikir kritis. Menulis, mampu mempertajam daya nalar kita
terhadap sesuatu. Percaya atau tidak, berbagai ide brilian dan/atau pengalaman
kita dalam kehidupan yang lama terpendam di ingatan akan muncul dan terus muncul,
sehingga melahirkan tulisan yang kita sendiri pun tak menyangkanya.
Jangan
jadikan “kesibukan” sebagai alasan pokok kita untuk tidak menulis. Apalagi jika
profesi kita adalah seorang guru atau dosen. Tanggung jawab ini tidaklah mudah.
Dan, menulis serta menghasilkan karya tulis sudah menjadi bagian dari
“kewajiban.” Sebab, berkaitan dengan proses pembelajaran, administrasi,
kenaikan pangkat (bagi yang PNS), dan
lainnya. Semua itu tak terlepas dari aktivitas menulis. Untuk kenaikan pangkat,
misalnya, karya tulis menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi. Bukankah
begitu?
Mari,
kita biasakan menulis rutin tiap hari untuk menghindari copy paste terhadap berbagai karya orang lain. Mari, mulai dari
sekarang, kita minimalisir “comot sana sini” di Om Google. Insyaallah, jika
kita mau membiasakan diri untuk menulis rutin tiap hari, maka tulisan kita akan
terlihat alami. Percayalah. Asal mau, kita bisa melakukannya.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert