Oleh: Gunawan
Aku mulai merantau dan
tidak tinggal bersama kedua orang tua, adalah sejak tahun 2002 (masa SMP). Alasannya
sederhana saja, yaitu demi menimba ilmu. Ingin belajar dan mencari pengetahuan di
tempat orang lain. Mencoba berguru pada orang-orang baru.
Bila dihitung, memang sudah
cukup lama. Ya, kurang lebih 16 tahun aku merantau dan jauh dari kampung
halaman. Meninggalkan desa tercinta yang begitu asri dan sejuk.
Hidup di daerahnya
orang memang tidak sama dengan di kampung sendiri. Rasa susah dan sedih, sering
kali hadir. “Derita” dalam persoalan perut, jangan ditanya. Aku rasa, siapa pun
yang pernah berada di tanah rantau, akan merasakan juga seperti yang kurasakan.
Akan tetapi, dibalik semua ini, ada banyak pengalaman dan hikmah yang bisa kupetik.
Meski sudah lama aku
jauh dari orang tua dan keluarga, namun rasa rindu tetap ada dalam diri ini.
Benar kata orang, bahwa keluarga adalah segalanya. Sehingga, sedikit saja jauh
dari mereka, pasti kita akan merindukannya.
Ya, seperti itulah yang
aku rasakan sekarang. Rindu akan keberadaan orang tua. Rindu kepada keluarga.
Rindu dengan teman semasa kecil dulu. Juga, rindu terhadap masyarakat dan
kampung halaman.
Rasa rindu ini,
sesekali hanya bisa diobati lewat panggilan telepon. Meskipun tak sama dengan
bertemu dan menyapa secara langsung. Rasa rindu terhadap mereka terus saja
kurasakan. Apalagi di musim hujan ini. Aku membayangkan bagaimana beratnya
pekerjaan orang tuaku. Mereka harus bekerja sendirian di ladang dan gunung
tanpa ada aku khususnya yang bisa meringankan bebannya. Sebab, dulu sebelum
merantau, aku selalu menyempatkan diri untuk membantu mereka bekerja di sawah
dan ladang.
Aku semakin rindu
terhadap mereka. Rindu akan makan bersama. Rindu canda dan tawa bersama kala
berkumpul. Rindu bersama-sama ketika di ladang. Rindu dengan suara dan “ocehan”
mereka. Rindu dengan teriakan mereka.
Tuhan, jagalah mereka.
Berilah terus kesehatan kepada mereka. Kuatkan hati mereka untuk terus berusaha
dan bekerja demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Teruslah awasi mereka.
Jagalah hati mereka agar terus mengingat-Mu. Hanya pada-Mu kupinta, Tuhan.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert