Menulis: Seindah Bercerita
Oleh: Gunawan
Seperti
yang telah kita ketahui bersama, bahwa menulis merupakan salah satu kemampuan
seseorang dalam berbahasa. Kemampuan berbahasa yang satu ini sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan kemampuan berbahasa seperti yang lainnya, yaitu membaca,
mendengar, dan berbicara.
Jika dalam aktivitas membaca, seseorang
membutuhkan mata sebagai media perantaranya dan mungkin juga ditambah dengan
mulut (pengucap). Sedangkan, dalam aktivitas mendengar dan berbicara
masing-masing membutuhkan telinga dan mulut (untuk berucap). Maka, menulis itu
sendiri memerlukan tangan untuk beraksi. Itu, standar minimalnya.
Layaknya
membaca, mendengar, dan berbicara, menulis juga memerlukan pikiran agar apa
yang ditulisnya bisa menari-nari di atas kertas atau keyboard atau alat bantu lainnya. Dan untuk menghasilkan sebuah
tulisan, tidak ada cara lain, kecuali dengan memulai menulis. Karena mustahil
akan ada sebuah tulisan jika tidak ada orang yang menulisnya.
Memang,
untuk menghasilkan sebuah tulisan perlu adanya kolaborasi antara tangan,
pikiran, hati, bahkan mungkin mulut. Sama halnya juga dengan kemampuan
berbahasa yang lainnya. Paling tidak, pikiran juga ikut andil. Karena untuk
menjadi pembaca, pendengar, dan pembicara yang baik, seseorang harus
menggunakan pikirannya. Oleh sebab itu, untuk menjadi penulis yang baik, tentu
saja pikirannya harus ikut terlibat. Saya yakin, semua penulis yang hebat dan
terkenal, pasti menggunakan daya pikir/nalar, daya rasa, daya dengar, dan daya
lihat, sehingga mereka bisa menghasilkan karya tulis yang bagus.
Dari
pendengaran, penglihatan, dan perasaan bisa menghasilkan sebuah tulisan. Demikian
juga, dengan membaca, pastinya akan bisa melahirkan sebuah tulisan.
Banyak
orang yang menganggap, bahwa menulis itu susah. Apalagi sampai menghasilkan
sebuah buku. Tetapi, sekali lagi, menulis itu sebenarnya sama saja dengan
kemampuan berbahasa lainnya. Menulis itu seindah membaca. Menulis itu seindah
mendengar. Dan menulis itu pula, seindah kita berbicara. Ya, menulis itu
seindah bercerita. Sebab, pada dasarnya menulis itu merupakan sebuah aktivitas
berbicara atau bercerita lewat tulisan.
Wallahu a’lam.
Ditulis pada hari Jum'at, 17 Februari 2017
Share This :
comment 0 comments
more_vert