Tentang Dia (Part 1)

Tentang Dia (Part 1)
Oleh: Gunawan


Waktu itu, aku memberanikan diri untuk menanyakan kabarnya, setelah kurang lebih dua puluh satu tahun tak lagi bersua dan menyapa dengannya. Perpisahan kala itu membuatku merasa kehilangan akan teman-teman terbaikku, termasuk si Dia. Keputusan kala itu merupakan keinginanku sendiri. Teman-temanku tak tahu akan hal itu. Mulai dari situlah, kami kehilangan kontak.

Sekian lama tak bersua, aku pun mencoba mencari tahu kabar masing-masing dari mereka, tak terkecuali si Dia. Hingga akhirnya, aku pun berhasil melacaknya. Namun, seolah orang asing, si Dia sama sekali tak mengenalku. Padahal, dulu kami sering bermain bersama-sama. Dalam hatiku berkata, mungkin Dia pura-pura tak mengenalku lantaran dulu aku pernah menjailinya, hingga membuatnya menangis. Tetapi, setelah kupastikan, memang dirinya sama sekali tak mengenalku. Aku pun jadi malu dan tak enak untuk melanjutkan menanyakan tentang ini dan itu padanya. Atau mungkinkah aku salah sambung dan salah orang? Ah, tidak mungkin. Bagaimana mungkin aku salah orang. Aku benar-benar mengenalnya, namun entah mengapa si Dia tidak mengenalku sama sekali.

Aku pun kebingungan. Aku mencoba menceritakan sesuatu, agar Dia mengingatku. Lama kuceritakan, akhirnya sedikit demi sedikit, Dia pun mengingatnya walau dalam hatinya mungkin masih bertanya-tanya. Percakapan pun semakin mencair, walau masih rada-rada canggung.

Kuceritakan berbagai kisah kala masih kecil dulu. Dia sangat kaget, sebab begitu detailnya dan apa yang kuceritakan semuanya benar. Si Dia pun senang sekali mendengar kisah waktu masih kecil itu. Aku pun ikut senang, ternyata aku tak salah orang. Dan, yang kumaksud memang dirinya.

Akibat lama tak saling menyapa, kami pun saling tukar pengalaman dan informasi. Mungkin, karena lama tak bersua, semua cerita dan kisah yang dibicarakan atau diceritakan betul-betul sangat berisi, terutama pengalaman dan cerita yang bersumber dari Dia.

Aku sendiri banyak sekali mendapatkan inspirasi dan motivasi dari si Dia. Pengalaman hidupnya betul-betul sangat menyentuh hatiku. Perjalanan hidupnya yang penuh dengan lika-liku membuatku tersadar akan makna kehidupan. Kisahnya yang begitu inspiratif yang mengetuk hatiku akan pentingnya berjuang dan berkorban demi meraih sebuah impian dan cita-cita.

Darinyalah aku belajar arti sebuah perjuangan. Darinyalah aku belajar untuk saling membantu antarsesama. Dirinyalah yang mengajarkanku tentang bagaimana cara membahagiakan orang lain. Dirinyalah yang mengajarkanku arti penting sebuah keluarga. Dialah yang mengingatkanku agar tak lupa dengan Sang Pencipta. Dialah yang mengingatkanku agar selalu bermawas dan menghiasi diri dengan berbagai aktivitas dan hal positif.

Ya, darinyalah aku belajar untuk saling memahami dan menghargai setiap perbedaan yang ada, saling mengingatkan di kala orang lain lupa akan tujuan hidup ini. Itulah si Dia, orang yang begitu hebat dan sangat inspiratif. Sungguh tak sedikit motivasi dan inspirasi yang kuperoleh darinya. Dia adalah salah satu inspirator sekaligus guru dalam hidupku.

Wallahu a’lam.

Share This :