Perlunya Budaya
Menegur
Oleh: Gunawan
Sebenarnya,
saya tulis artikel singkat ini pada dasarnya untuk mengevaluasi sekaligus
menegur pribadi saya sendiri. Karena memang saya adalah manusia yang tidak
luput dari dosa dan kesalahan. Semoga dengan adanya artikel singkat ini, bisa
menjadi alarm buat pribadi saya khususnya, dan pembaca sekalian umumnya, agar
kita bisa untuk saling menegur satu sama lain di kala ada yang berbuat salah.
Orang
bilang, sahabat yang paling baik adalah sahabat yang berani menegur kita dengan
keras, di kala kita berbuat salah. Akan tetapi, Anda mungkin sadar, betapa
sulitnya melakukan itu. Yang banyak terjadi adalah ketika kita menegur sahabat
kita, maka persahababatan akan terancam rusak. Benar kan? Ini pernah saya alami
dari sekolah dahulu sampai sekarang ketika saya masih kuliah. Gara-gara menegur
demi kebaikan bersama, namun seolah-olah ini salah di matanya. Tapi sekali
lagi, ini hanyalah dari sudut pandang saya.
Menurut
saya, salah satu penyebab mengapa banyak hal buruk yang terjadi di masyarakat
kita adalah karena tidak ada orang yang menegur di kala orang lain berbuat
salah. Ketika ada orang yang berbohong, tidak ada orang yang menegur. Ketika
ada orang yang berbuat curang, tidak ada orang yang menegur. Jangan-jangan
ketika ada orang yang membunuh orang lain, kita juga tidak menegurnya. Ketika
ada orang korupsi, kita tidak berani menegur, bahkan mungkin ikut-ikutan
korupsi. Hmmm.
Pertanyaan
kemudian adalah, apa yang diperlukan untuk menegur orang lain? Paling tidak ada
beberapa hal, di antaranya: keberanian untuk menegur, kehendak atau niat yang
baik, dan dengan cara yang baik dan tepat pula.
Pertama, keberanian. Keberanian memang tetap diperlukan.
Keberanian yang dimaksud di sini adalah keberanian untuk menegur, bukan
keberanian untuk bertengkar di jalan dengan orang lain. Kita perlu untuk berani
menegur ketika terjadi kesalahan, baik besar atau kecil, di depan mata kita.
Keberanian untuk menegur diri sendiri di kala berbuat salah juga sangat
diperlukan.
Kedua, kehendak atau niat yang baik. Sama seperti
keberanian, kehendak atau niat baik pun sangat diperlukan dalam menegur. Jangan
sampai ada niat untuk menyakiti apalagi menyinggung perasaan. Sebelum menegur
orang yang berbuat salah, kita harus sungguh-sungguh yakin, bahwa kehendak kita
itu baik.
Ketiga, cara yang baik dan tepat. Walaupun keberanian sudah
ada, dan kehendak sudah baik, kita juga harus memperhatikan “cara” kita
menegur. Yang pasti, kita harus menegur dengan cara yang sopan. Kita juga harus
menggunakan bahasa yang halus, sopan, namun tegas, dan jelas. Itulah mungkin
beberapa cara yang perlu kita ketahui jika ingin menegur seseorang di kala
berbuat salah. Mungkin Anda mempunyai cara lain, selain cara yang disebut di
atas. Silahkan diamalkan!
Budaya
saling menegur harus kita bangun, jika salah seorang dari kita berbuat salah.
Sebagai contoh, warga masyarakat harus berani menegur pemimpinnya jikalau
berbuat salah, begitu pula sebaliknya. Teguran sangatlah penting, supaya
kesalahan tidak berlanjut, dan merusak lebih dalam serta lebih luas. Kita
berharap, semoga dengan saling menegur, hidup bersama kita akan lebih nyaman
dan membahagiakan.
Wallahu a’lam.
Ditulis pada hari Minggu, 22 Januari 2017
Share This :
comment 0 comments
more_vert