Belajar dari Alam
Oleh: Gunawan
Allah
sengaja menciptakan alam ini untuk memenuhi kehidupan dan kebutuhan makhluk
ciptaan-Nya. Terutama, makhluk yang bernama manusia. Oleh karenanya, perlu
dipelajari dan dimanfaatkan. Alam ini tidak diciptakan dengan kesia‐siaan. Sehingga
apa pun yang ada di dalamnya
terdapat banyak hal
yang mampu menjadi
sumber pembelajaran. Alam
ini merupakan suatu
anugerah yang di dalamnya terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya. Ini sangat
jelas seperti yang tertuang di dalam Al-Qur’an, surah Al-Imran: 190-191,
sebagai berikut: “Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang,
terdapat tanda‐tanda bagi
orang yang berakal. Yaitu orang‐orang yang
mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk
atau dalam keadaan
berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi
(seraya berkata): “Ya
Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini
dengan sia‐sia. Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Banyak
orang yang beranggapan bahwa sumber belajar, hanyalah pada guru, media cetak,
dan media elektronik saja. Padahal, sejatinya sumber belajar yang sesungguhnya
adalah alam sekitar. Kita bisa belajar apa saja dari alam. Bahkan, para ilmuwan
dahulu, mereka menemukan inspirasi dan ide-ide brilian berkat pembacaan mereka
terhadap berbagai fenomena alam. Sehingga, lahirlah berbagai ilmu pengetahuan
dan teknologi yang kita nikmati dan manfaatkan sekarang ini.
Karena
alam merupakan salah satu cipataan Allah dan sebagai sumber belajar yang baik,
maka sebagai makhluk berdasi (baca: manusia) semestinya memanfaatkan alam ini
dengan sebaik-baiknya demi kemaslahatan bersama. Jangan sampai sumber belajar
yang alami ini kita gunakan untuk hal-hal yang tidak baik.
Perlu
juga kita ketahui bahwa, manusia telah
diberikan kelebihan oleh
Allah sebagai makhluk
hidup yang sempurna
dengan akalnya. Oleh karenanya,
pergunakan akal tersebut untuk
memikirkan apa yang
telah dititipkan kepadanya
dari Sang Pencipta. Manusia harus menyadari untuk
menjalankan perannya sebagai
makhluk Allah dan menggunakan akal serta
pikirannya untuk menjadikan kehidupannya
lebih bermakna.
Wallahu a’alam.
Ditulis pada hari Sabtu, 21 Januari 2017
Share This :
comment 0 comments
more_vert