Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan dan Pendidikan Anak

Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan dan Pendidikan Anak
Pengaruh Media Televisi Terhadap Perkembangan dan Pendidikan Anak
Oleh: Gunawan

Barang yang bernama televisi atau biasa disingkat TV ini, gampang sekali kita temukan di setiap rumah seseorang. Hampir semua rumah (di perkotaan) yang ada penghuninya terdapat barang yang bernama televisi ini. Di pedesaan pun, demikian. Bahkan, ada juga yang mempunyai lebih dari satu TV di rumahnya, yang satunya biasa di tempatkan di ruang tamu, dan yang lainnya di kamar pribadi.

Dengan adanya media televisi ini, berbagai informasi dan berita yang disajikan pun bisa kita nikmati. Caranya juga gampang. Tinggal pegang remote dan klik channel yang sesuai dengan selera kita. Dalam sekejap berbagai acara dan tayangan yang dimaksud bisa kita nikmati. Singkatnya, barang yang satu ini, jika kita nyalakan dapat memberikan kita berbagai macam acara dan tayangan. Entah itu, acaranya bermanfaat atau tidak, bisa didapatkan melalui media yang satu ini.

Adanya media televisi ini, bisa juga menjadi bom waktu buat anggota keluarga, terlebih buat anak-anak. Dikatakan bisa menjadi bom waktu, karena media yang satu ini bisa menghipnotis siapa pun yang menontonnya. Orang bisa lupa waktu, lupa makan, bahkan lupa untuk melakukan aktivitas lainnya.

Memang dari menonton berbagai acara di media televisi mempunyai banyak dampak positif, tetapi tidak sedikit juga dampak negatifnya. Dampak positifnya, antara lain: kita bisa mengetahui berbagai informasi dan berita terkini yang sedang terjadi di berbagai daerah dan mancanegara. Bahkan, mungkin kita bisa meniru kebiasaan-kebiasaan positif dari para tokoh yang ditampilkan di media tersebut.

Tetapi, sekali lagi dampak negatif pun sangat banyak akibat dari media yang satu ini. Selain yang disebutkan pada paragraf ketiga di atas, ada juga dampak negatif lainnya, terutama bagi anak-anak. Misalnya, anak-anak akan lupa belajar bila sudah berhadapan dengan media televisi ini. Apalagi, jika acara yang ditontonnya kurang mendidik, maka bisa berakibat fatal bagi perkembangan dan psikologis anak tersebut.

Sejauh pengamatan saya, berbagai acara yang disuguhkan oleh media televisi saat ini, banyak yang kurang mendidik khususnya bagi anak-anak. Contohnya saja, tokoh-tokoh yang ditampilkan pada acara-acara tertentu, jika dilihat dari segi penampilan/pakaian mereka, banyak yang seharusnya tidak boleh ditonton oleh anak-anak. Belum lagi, berbagai film atau sinetron yang ditayangkan oleh TV, banyak yang kurang mendidik. Sekali lagi, efeknya berimbas pada pendidikan, perkembagan, dan psikologis anak.

Kita telah ketahui bersama, bahwa masa anak-anak merupakan masa di mana mereka masih sangat polos. Semuanya, apa pun yang ia dengar dan lihat maunya langsung dipraktikkan. Bayangkan saja, efek apa yang terjadi jika yang ia tonton sesuatu yang negatif. Apalagi sampai ia meniru dan mempraktikkannya.

Oleh karenanya, para orang tua, sebisanya mendampingi anak-anaknya (jika ia menonton TV) untuk memilih dan menonton acara-acara yang bisa membuat anak-anaknya semakin bersemangat untuk belajar. Acara-acara yang bisa memotivasi anak-anaknya untuk berkarya. Bukan sebaliknya, malah mengajak anak-anaknya untuk menonton acara semaunya (tanpa filter). Jangan biarkan anak-anak untuk menonton sendiri acara di televisi tanpa ada kontrol. Karena membiarkan anak tumbuh kembang dengan membebaskannya menonton televisi semaunya, sangat berbahaya bagi perkembangan anak. Mungkin efeknya tidak atau belum kelihatan secara langsung, namun jika kita jeli dan teliti dampaknya bisa kita rasakan.

Saya berharap juga, kiranya media televisi jangan hanya mengejar rating. Perhatikan juga konsumennya. Cobalah sajikan informasi-informasi atau acara-acara yang mendidik (bermanfaat dan berguna bagi pendidikan, perkembangan, dan psikologis anak-anak). Tampilkanlah tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh, baik dalam dunia pendidikan, dunia usaha, dan lainnya. Karena figur-figur yang ditampilkan dalam televisi ini bisa memicu anak-anak untuk mencontoh kesuksesan mereka. 

Wallahu a’lam.

Ditulis pada hari Kamis, 16 Februari 2017

Share This :