Es Teh Hangat

Es Teh Hangat
Oleh: Gunawan


Suatu waktu setelah kutunaikan salat Isya secara berjamaah di sebuah masjid, aku mencari sesuatu untuk memenuhi kebutuhan perutku yang seolah mau memberontak. Ya, aku mengunjungi salah satu warung terdekat. Setiba di warung aku langsung memesan nasi plus telur. Sedangkan, minumnya kupesan hanya air putih saja.

Tak lama kemudian, aku pun menikmati sajian itu. Dan, usai makan aku tak langsung pulang ke rumah. Melainkan, sedikit menikmati diskusi kecil-kecilan dengan pemilik warung. Suasana warung tak begitu ramai. Hanya ada satu orang di sampingku yang juga menikmati makan malam.

Sambil menikmati pembicaraan dengan pemilik warung tersebut, aku pun sempat memalingkan pandanganku ke arah depan warung. Terlihat tiga orang anak muda (cewek) yang sedang jalan melewati warung tersebut. Sebut saja si Fulanah 1, Fulanah 2, dan Fulanah 3.

Belum sampai satu menit melewati warung itu, eh tiba-tiba mereka kembali dan masuk di warung yang dimaksud. Awalnya, aku kira mereka mau menanyakan alamat atau sesuatu yang lainnya kepada pemilik warung. Ternyata mereka juga ingin menikmati menu di warung tersebut. Hehehe.

Akhirnya, suasana pun semakin ramai. Mereka bertiga kulihat memesan menu yang sama, yaitu nasi plus telur. Itulah yang tampak di atas mejanya. Sang pemilik warung pun bertanya, kalian mau minum apa? Tiba-tiba si Fulanah 2 langsung menjawab, “es teh hangat”, mas. Aku pun yang mendengarnya, tak bisa lagi menahan ketawa. Pemilik warung kembali bertanya, “es teh” atau “teh hangat?” Si Fulanah 2  pun “ngotot”, tetap menjawab “es teh hangat”, mas.  Lama baru ia sadar. Ternyata ia salah. Yang ia maksud sebenarnya “es teh” saja, tak pakai “hangat.” Si Fulanah 1 dan Fulanah 3 pun juga ikut ketawa. Ada-ada saja.

Aku pun sedikit berbisik kepada pemilik warungnya, sekalian ditambah jeruk mas. Supaya lebih mantap lagi. Mereka bertiga pun ikut senyum karena mendengar bisikanku itu. Hehehe.

Wallahu a’lam.

Share This :