Oleh: Gunawan
Beberapa waktu lalu,
saya mendapat pencerahan sekaligus nasihat dari salah satu dosen saya. Beliau
mengatakan, bahwa bila ingin cepat kelar dalam menyelesaikan tugas perkuliahan,
maka perbaiki niat, semangat, dan sungguh-sungguhlah dalam mengerjakannya.
Nasihat yang begitu singkat, padat, namun sangat jelas.
Sesungguhnya nasihat
atau pesan singkat tersebut tidak hanya dalam urusan tugas perkuliahan saja,
menurut saya. Namun, berlaku juga dalam melaksanakan aktivitas yang lain, apa
pun itu. Ya, niat, semangat, dan sungguh-sungguh merupakan modal utama dalam
setiap aktivitas agar bisa tuntas dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pertama, niat. Niat
merupakan langkah awal yang mesti ditanam dalam diri kita ketika hendak
melakukan sesuatu. Jika niat sudah baik dan benar, maka hasilnya pun akan baik
dan benar, dengan syarat prosesnya juga harus dengan cara yang baik dan benar
pula. Dalam ajaran Islam, jelas dikatakan bahwa segala bentuk amal perbuatan
manusia itu tergantung dari niatnya. Ya, niatlah penentu baik-buruknya amal
yang hendak dikerjakan oleh seseorang.
Kedua adalah semangat.
Jika niat sudah diperbaiki, maka dalam proses menjalankan rutinitas tentu harus
penuh semangat. Semangat akan mengantarkan seseorang untuk mencapai target yang
sesungguhnya. Kita bisa lihat orang-orang yang telah sukses di sekitar kita,
misalnya. Mereka mampu melakukan itu, oleh karena adanya semangat dan motivasi
yang kuat, utamanya dari dalam diri. Semangat yang muncul dari dalam diri
individu masing-masing tentu sangat dibutuhkan dalam melakukan sesuatu.
Terakhir, menurut dosen
saya tersebut, adalah sungguh-sungguh. Apa pun yang ingin dicapai oleh
seseorang, tak akan mungkin ia raih, manakala tak ada usaha yang
sungguh-sungguh. Hanya dengan kesungguhan, maka suatu pekerjaan akan bisa
memanen hasilnya secara maksimal. Jika dikerjakan setengah-setengah maka bukan
tidak mungkin hasil yang diperoleh pun akan setengah-setengah. Lucu bila
menginginkan sesuatu yang lebih, namun usaha tak pernah dilakukan secara
serius.
Contoh sederhana: tak
mungkin seorang penulis produktif dan best
seller mampu menelurkan karya demi karya, bilamana tak ada usaha yang
maksimal dan sungguh-sungguh untuk mewujudkannya. Beragam bukunya di toko buku,
misalnya, itu ada dan terpampan nyata oleh karena kesungguhan dan keseriusan dalam
berusaha untuk mewujudkannya. Andaikata tak ada kesungguhan, saya yakin tak
mungkin bisa seproduktif itu.
Wallahu a’lam.
Share This :
comment 0 comments
more_vert