Rumah Baru, Keluarga Baru

Rumah Baru, Keluarga Baru
Rumah Baru, Keluarga Baru
Oleh: Gunawan

Kamis, 30 Maret 2017, tepatnya pukul 12.44 WIB, saya membuka WhatsApp. Salah satu pesan yang masuk adalah dari pendiri grup Aku Bisa Menulis (ABM) sekaligus Ketua Sahabat Pena Nusantara (SPN), yaitu pak M. Husnaini. Pesan tersebut kurang lebih berisi tentang ajakan untuk bergabung menjadi salah satu keluarga besar SPN, dan saya pun diminta untuk mengirimkan nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, dan pekerjaan. Kemudian, pada saat itu juga saya langsung mengirimkan profil singkat saya. Tepatnya, pukul 13.14 WIB, saya dimasukkan dan resmi menjadi salah satu anggota di grup WA SPN tersebut.

Alhamdulillah, bahagia rasanya karena bisa bergabung dan belajar dengan penulis-penulis hebat di Nusantara ini, khususnya yang sudah bergabung di SPN tersebut. Beliau-beliau juga, saya anggap sebagai guru-guru baru bagi saya di dunia tulis-menulis. Sebelumnya, memang saya tidak terpikirkan untuk bisa bergabung di SPN ini. Sama sekali tidak ada dalam pikiran saya. Sebab, saya hanya orang biasa yang mencoba untuk belajar menulis, menulis, dan menulis.

Jujur saja, sebenarnya saya agak canggung dan minder ketika nama saya ditambahkan oleh pak M. Husnaini sebagai salah satu anggota SPN Pusat. Sebab, saya orang biasa yang baru belajar menulis. Masih minim sekali pengetahuan saya tentang dunia tulis-menulis. Memang sebelumnya juga, saya diizinkan untuk bergabung di grup Aku Bisa Menulis (ABM) yang umurnya hampir tiga bulan, alhamdulillah. Namun, nuansanya sedikit berbeda dengan grup SPN. Sebab, seperti yang saya gambarkan di atas, saya berada di salah satu komunitas yang notabene-nya penulis-penulis senior, hebat, dan handal. Tentu, beliau-beliau sudah makan asam-garam dan sangat mumpuni dalam dunia kepenulisan. Semoga ini menjadi inspirasi dan motivasi baru, khususnya buat saya pribadi untuk terus menimba ilmu kepenulisan dari para guru baru saya di komunitas yang dimaksud.

Memang dahulu, saya hanya belajar menulis secara autodidak. Itu di mulai dari tahun 2011 sampai 2016. Saya sama sekali belum pernah bergabung di komunitas penulis. Buku tentang teori kepenulisan pun juga sampai sekarang belum pernah saya baca. Begitu pula dengan kegiatan seminar atau workshop, sama sekali belum pernah saya ikuti. Betul-betul autodidak. Tentu, karena hanya belajar sendiri, saya belum bisa istiqamah menulis tiap harinya. Kadang hanya tiga sampai empat kali (hari) dalam seminggu. Kadang juga pernah absent dan sama sekali tidak pernah menulis dalam seminggu. Itu terus berlanjut, kadang menulis, kadang tidak dalam seharinya. Namun, mulai Desember 2016, saya berjanji pada diri saya sendiri untuk memulai menulis rutin setiap harinya, walau sedikit dan hal yang sederhana pula. Saya terus mencoba, mencoba, dan mencoba.

Semoga kebiasaan tersebut bisa saya lakukan sampai nafas ini sudah tidak lagi berhembus. Apalagi sekarang sudah menjadi bagian dari keluarga besar SPN. Ini merupakan hal yang sangat istimewa buat saya. Saya harus banyak belajar dari para guru baru saya tersebut. Terakhir, terima kasih sudah mau menerima saya sebagai bagian dari keluarga besar SPN. Mohon arahan dan bimbingannya! Semoga segala bentuk aktivitas kita bernilai ibadah di sisi-Nya.

Wallahu a’lam.

Share This :